Napoli berhasil memenangkan gelar Serie A pada musim 2022/2023 sebelumnya. Tim ini mengalami penurunan performa yang signifikan pada musim 2023/2024 dan akhirnya finish di posisi ke-10 dalam klasemen akhir Serie A. Di bawah asuhan Luciano Spalletti, Napoli tampil gemilang musim sebelumnya dengan hanya mengalami empat kekalahan di Serie A. Mereka berhasil meraih scudetto dengan mengumpulkan 90 poin, unggul 16 poin dari Lazio yang berada di posisi di bawah mereka.
Capaian Napoli musim lalu dianggap luar biasa sebab ini merupakan scudetto pertama mereka setelah menunggu selama 33 tahun. Keberhasilan ini menjadi pencapaian yang membanggakan bagi tim, terutama mengingat sejarah panjang penantian untuk meraih gelar tersebut. Menariknya, saat Napoli terakhir kali meraih scudetto, legenda sepakbola seperti Diego Maradona masih turut menghiasi skuad Napoli dengan kepiawaiannya di lapangan.
Dari kisah sukses Napoli meraih scudetto pada musim 2022/2023 lalu hingga penurunan performa mereka pada musim berikutnya, perjalanan tim ini menunjukkan bagaimana dinamika dalam sepakbola dapat berubah dengan cepat. Dengan Luciano Spalletti sebagai arsitek keberhasilan musim sebelumnya, Napoli harus kembali mengevaluasi strategi dan kondisi tim guna kembali bersaing di papan atas Serie A.
Meskipun seharusnya meraih scudetto menjadi puncak kesuksesan bagi Napoli, namun sayangnya musim 2023/2024 justru berbalik arah dengan performa yang mengecewakan, sehingga klub ini terpuruk dan terlempar dari level teratas dalam kompetisi sepak bola Italia. Simak informasi lebih detailnya di bawah ini, kawan.
Gonta-ganti Pelatih di Napoli
Setelah meraih scudetto, Napoli memutuskan untuk berpisah dengan pelatih mereka, Luciano Spalletti, yang kemudian membuka babak baru yang rumit bagi tim pada musim 2023/2024. Pada awalnya, Rudi Garcia diangkat sebagai penggantinya namun ia hanya bertahan selama 16 pertandingan sebelum akhirnya dipecat. Walter Mazzarri kemudian mengambil alih posisinya, sosok yang sebelumnya pernah sukses melatih Napoli dalam lebih dari 180 pertandingan.
Meski Mazzarri memiliki pengalaman yang cukup di Napoli, ia juga tidak mampu membawa perubahan positif. Setelah memimpin tim selama 17 laga, Mazzarri pun dipecat dan posisinya digantikan oleh Francesco Calzona. Tiga pergantian pelatih dalam satu musim membuat Napoli semakin tidak stabil. Akibatnya, Napoli mengalami 11 kekalahan dari total 38 pertandingan Serie A musim 2023/2024 dan finis di posisi ke-10 klasemen akhir dengan raihan 53 poin. Tim bahkan tidak mampu lolos ke kompetisi Eropa musim depan, menandai musim yang sulit bagi Napoli secara keseluruhan.
Tuntutan Pergantian Pemilik
Di Napoli, ada satu sosok yang sangat menonjol, bukanlah pelatih atau pemain, melainkan sang presiden Aurelio De Laurentiis. De Laurentiis, seorang tokoh yang telah membawa Napoli ke puncak prestasi, namun juga penuh dengan kontroversi. Dalam laga terakhir Napoli di musim 2023/2024, saat menjamu Lecce di Stadion Diego Maradona, Ultras Napoli menyuarakan protes keras terhadap kinerja De Laurentiis.
Ultras Napoli membentangkan spanduk protes yang dikirimkan dengan tegas kepada sang presiden. Pesan-pesan protes tertulis dengan jelas, seperti ‘Kami hanya menyukai jersey ini’ serta ‘Keluar dari Napoli’ untuk De Laurentiis. Selain itu, pesan yang ditujukan kepada pemain dianggap sebagai ‘tentara bayaran tanpa nyali’ juga terpampang jelas di stadion.
Protes dari Ultras Napoli membuka luka-luka yang terpendam, menyoroti ketegangan antara suporter dengan manajemen klub. Sementara De Laurentiis dihargai untuk pencapaiannya, namun ketidakpuasan atas kebijakan dan arah perubahan di klub tersebut semakin memuncak. Suasana tegang ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika di balik gemerlap dunia sepakbola.
