Raksasa Liga Italia, AC Milan, telah memulai proses pembenahan internal dengan baik. Salah satu langkah penting yang diambil adalah merekrut Paulo Fonseca sebagai bagian dari staf pelatih. Fonseca bukanlah satu-satunya perubahan yang terjadi, tetapi juga ada mantan anak didik Carlo Ancelotti dari masa AC Milan yang akan bergabung dalam tim musim depan.
Keputusan untuk menggantikan Stefano Pioli dengan Paulo Fonseca adalah langkah strategis yang diharapkan dapat memberikan energi baru bagi AC Milan. Dengan kedatangan Fonseca, diharapkan akan terjadi perubahan signifikan dalam gaya permainan dan performa tim. Ancaman dan keberanian yang dimiliki oleh Fonseca diharapkan mampu membawa AC Milan ke level yang lebih baik.
Perubahan dalam struktur tim pelatih merupakan refleksi dari ambisi AC Milan untuk meraih kesuksesan di kompetisi mendatang. Dengan menggandeng Paulo Fonseca, klub ini menunjukkan komitmen mereka untuk terus berkembang dan bersaing di papan atas. Semua mata akan tertuju pada bagaimana AC Milan akan berevolusi di bawah kepemimpinan baru mereka.
Di tengah ekspektasi yang tinggi dari para penggemar, Paulo Fonseca dan mantan anak didik Carlo Ancelotti diharapkan dapat membawa AC Milan menuju era kejayaan baru. Semua mata tertuju pada perubahan-perubahan yang akan terjadi di tim, dan harapan besar digantungkan pada kemampuan Fonseca dalam memimpin tim untuk meraih sukses di kompetisi yang akan datang.
Stefano Pioli dan AC Milan resmi mengakhiri kerja sama mereka setelah musim 2023-2024 berakhir. Pasangan ini berpisah setelah bekerjasama selama sekitar 5 tahun sejak bulan Oktober 2019. Meskipun begitu, hingga saat ini AC Milan belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengumuman penunjukan Fonseca sebagai pelatih baru.
Kepergian Pioli dan pernyataan AC Milan mengenai pelatih baru masih menjadi tanda tanya bagi banyak pihak. Setelah menjalin hubungan yang cukup panjang, kedua belah pihak akhirnya memutuskan untuk berpisah. AC Milan akan segera mengumumkan kepastian terkait pelatih baru yang akan menggantikan posisi Stefano Pioli di kursi kepelatihan tim.
Menarik untuk melihat bagaimana perkembangan selanjutnya dari AC Milan pasca pemutusan kontrak dengan Stefano Pioli. Publik dan penggemar setia rossoneri masih menunggu informasi resmi tentang apakah Fonseca resmi akan mengambil alih posisi kepelatihan atau tidak. Tidak dapat dipungkiri bahwa keputusan ini akan menjadi perbincangan hangat di dunia sepakbola.
Pelatih asal Portugal tersebut kabarnya akan menandatangani kontrak berdurasi 2 tahun. Kontrak tersebut juga mencakup opsi perpanjangan yang telah disertakan di dalamnya.
Kabar mengenai kemungkinan penandatanganan kontrak oleh pelatih Portugal tersebut telah mencuat, dengan rencana kontrak selama 2 tahun dan adanya kemungkinan perpanjangan.
Nantinya, Fonseca akan menerima bayaran sebesar 2,5 juta per musim dengan kenaikan bertahap pada kontrak barunya, demikian seperti yang disebutkan di KabarOlahraga.co.id yang mengutip Sempre Milan. Bakal ada peningkatan secara perlahan dalam remunerasi yang diterimanya.
Selain Fonseca, akan ada satu figur yang turut menyertai langkahnya menuju San Siro, yaitu tangan kanan terpercaya, Paulo Ferreira. Ferreira telah menjadi mitra setia Fonseca sejak saat mereka bekerjasama di Lille. Keduanya memiliki hubungan kerja yang kuat dan saling percaya satu sama lain.
Kedua tokoh asal Portugal ini memiliki andil yang signifikan dalam kesuksesan Lille di Liga Prancis selama dua musim terakhir. Bersama-sama, mereka berhasil menjadi otak di balik prestasi gemilang yang diraih klub tersebut. Kiprah mereka telah membawa warna baru dalam dunia sepak bola Prancis.
Paulo Ferreira, sebagai orang dekat dan mitra kerja Fonseca, memiliki peran yang tak tergantikan dalam perjalanan karier pelatih asal Portugal ini. Kebersamaan dan kerja sama di antara keduanya menjadi faktor kunci dalam mencapai kesuksesan bersama, terutama dalam menghadapi tantangan di kancah kompetisi sepak bola Eropa.
Ferreira adalah sosok yang tidak asing di dunia sepak bola ketika ia masih aktif bermain. Dia dikenal sebagai bek utama saat memperkuat FC Porto dan Chelsea. Pengalamannya bersama klub-klub tersebut memberikan kontribusi besar dalam karirnya.
Selama bermain, Ferreira memiliki keuntungan besar bekerja di bawah bimbingan pelatih-pelatih terkemuka seperti Jose Mourinho, Luiz Felipe Scolari, dan Carlo Ancelotti. Pengalaman ini membentuknya menjadi pemain yang tangguh dan berkualitas. Ferreira belajar banyak dari gaya pelatihan dan strategi permainan yang dia terapkan selama bersama dengan para pelatih tersebut.
Sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun, Ferreira berhasil mengumpulkan total 18 trofi. Prestasi tersebut menunjukkan dedikasinya dan kemampuannya dalam meraih keberhasilan bersama klub-klubnya. Trofi-trofi tersebut menjadi bukti nyata dari kontribusi dan kerja keras Ferreira selama karirnya di lapangan hijau.
Ferreira adalah contoh yang menginspirasi bagi banyak pemain muda yang bercita-cita menjadi sukses di dunia sepak bola. Pengalamannya yang luas, kerja keras, dan dedikasi yang tinggi adalah faktor-faktor kunci yang membantu Ferreira meraih kesuksesan selama karirnya sebagai pesepak bola profesional.
Kini, Ferreira dan Fonseca siap bergandengan tangan kembali untuk memperkuat keberadaan AC Milan. Langkah ini membawa Ferreira merasakan pengalaman baru di dunia sepak bola Italia yang begitu berbeda. Di usianya yang sudah mencapai 45 tahun, Ferreira akan merasakan momen pertamanya di Negeri Pizza, sementara Fonseca telah memiliki pengalaman sebelumnya sebagai pelatih di AS Roma. Menghadirkan sistem permainan menyerang yang atraktif, diharapkan Fonseca dan Ferreira dapat menginspirasi kebangkitan AC Milan pada musim depan.
