Mike Tyson baru-baru ini memberikan pengungkapan mengenai kondisi kesehatannya yang membuatnya terpaksa menunda pertarungan dengan Jake Paul. Melalui akun media sosialnya, Tyson mengungkap bahwa ia pernah menjalani perawatan di rumah sakit menjelang pertarungan tersebut. Dalam situasi itu, Tyson merasa bahwa meskipun ia kalah dalam kondisi kesehatan, namun tetaplah merasa sebagai pemenang.
Pria berusia 58 tahun itu membeberkan bahwa ia hampir kehilangan nyawanya pada bulan Juni. Tyson harus menjalani 8 kali transfusi darah dan kehilangan separuh darahnya. Berat badannya menurun drastis di rumah sakit, namun ia tetap berjuang keras untuk pulih kesehatannya demi bisa bertarung dan meraih kemenangan.
Dalam sebuah serial dokumenter Netflix berjudul “Countdown: Paul vs. Tyson,” Tyson memperlihatkan perjalanan kesembuhannya. Ia juga berbagi mengenai beberapa kondisi kesehatan yang sempat membuat banyak orang mengira bahwa Tyson akan pensiun dari dunia tinju.
Pada bulan Mei 2024, Mike Tyson dilaporkan mengalami gejala mual dan pusing saat berada di pesawat. Setelah diperiksa di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa Tyson mengidap tukak lambung besar sepanjang 2,5 inci atau sekitar 6 cm yang berdarah. Menurut informasi dari Cleveland Clinic, tukak lambung atau gastric ulcer adalah kondisi peradangan pada lambung yang disebabkan oleh luka terbuka atau ulkus pada dinding lambung.
Dalam serial dokumenter Netflix “Countdown: Paul vs. Tyson,” petinju tersebut membuka tentang perjalanan kesembuhannya dan mengungkapkan bahwa dia mengalami beberapa kondisi kesehatan yang membuat banyak orang ragu apakah dia akan pensiun dari dunia tinju.
Pada bulan Mei 2024, Mike Tyson dilaporkan mengalami gejala mual dan pusing saat berada di pesawat. Setelah melakukan pemeriksaan di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa Tyson mengidap tukak lambung besar sepanjang 2,5 inci atau sekitar 6 cm yang juga mengalami perdarahan.
Menurut informasi dari Cleveland Clinic, tukak lambung atau gastric ulcer adalah kondisi peradangan pada lambung yang terjadi akibat luka terbuka atau ulkus pada lapisan dinding lambung. Tukak terjadi ketika asam lambung merusak lapisan dalam saluran pencernaan, yang umumnya disebabkan oleh bakteri H. Pylori dan penggunaan obat antiinflamasi seperti aspirin.
Perdarahan yang terjadi akibat tukak lambung dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Kehilangan darah dalam jumlah sedang dapat menyebabkan anemia, sedangkan kehilangan darah dalam jumlah besar dapat membahayakan nyawa penderita dengan memicu kondisi syok.
Dalam kondisi medis seperti tukak lambung, penanganan yang tepat dan pengobatan yang efektif sangat diperlukan untuk memastikan kesembuhan pasien. Pencegahan infeksi, penanganan perdarahan, dan perawatan yang tepat dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.