Sepak BolaBerita

REAL MADRID: Toni Kroos Tetap di Bernabeu Setelah Pensiun

Bambang Sutini
×

REAL MADRID: Toni Kroos Tetap di Bernabeu Setelah Pensiun

Share this article
Toni Kroos

Toni Kroos tidak hanya akan terus menetap di Madrid setelah musim panas, tetapi juga akan terus memberikan kontribusi berharga bagi Real Madrid. Saat ini, Kroos tengah berada bersama tim nasional Jerman, mempersiapkan diri untuk menghadapi Euro 2024 yang akan digelar di kandang sendiri. Dengan semangat juangnya, dia berharap dapat meraih satu trofi terakhir, menyusul prestasi gemilang dengan dua gelar La Liga Spanyol dan Liga Champions di Real Madrid.

Keputusan Kroos untuk tetap berada di Real Madrid menunjukkan komitmen dan dedikasinya yang tinggi terhadap klub. Dengan fokus pada turnamen mendatang, Euro 2024, Kroos bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi timnas Jerman dan mengejar gelar yang menjadi obsesinya. Dengan pengalaman dan kualitasnya, Kroos diharapkan dapat membantu timnya meraih kesuksesan di kompetisi prestisius tersebut.

Meskipun telah meraih sukses besar dengan Real Madrid, Kroos masih memiliki hasrat juang yang kuat untuk meraih lebih banyak prestasi. Dengan dua trofi La Liga Spanyol dan Liga Champions yang sudah di tangannya, dia tidak akan berhenti sampai mendapatkan gelar terakhirnya. Kroos tetap bertekad dan siap menantang dirinya sendiri demi mencapai tujuan tersebut, membuktikan bahwa motivasi dan semangat juangnya tidak pernah padam.

Baca Juga:   Gak Perlu Ribet, Ternyata Ini Instruksi Ancelotti untuk Gelandang Real Madrid

Ketika ditanya mengenai rencana masa depannya setelah pensiun, Kroos membeberkan bahwa ia berencana untuk terlibat dalam kegiatan pelatihan di akademi Real Madrid. “Rencananya, saya akan fokus dengan keluarga saya serta terlibat dalam melatih di akademi klub,” ungkapnya dalam wawancara yang dilansir oleh Diario AS.

Selain itu, Kroos juga memaparkan bahwa ia tak ingin melepaskan kesibukan lainnya, yakni berlanjutnya podcast yang ia jalankan bersama saudaranya, Felix. “Kami berdua berencana untuk melanjutkan podcast kami sebagai bagian dari aktivitas yang akan kami lakukan di masa pensiun nanti,” tambahnya dengan antusias.

Andrea Pirlo mengumumkan bahwa ia akan bergabung dengan akademi Real Madrid. Mulai bulan September, Icon League, sebuah turnamen futsal baru, akan dimulai. Walaupun demikian, ia menegaskan bahwa keterlibatannya dalam banyak proyek saat ini tidak akan mencapai jumlah 18 seperti ketika ia masih aktif sebagai pemain.

Meskipun akan melepas sepatu dan meninggalkan lapangan, Pirlo mengungkapkan bahwa ia tidak akan merasakan gugup atau stres tambahan saat memainkan pertandingan terakhirnya di Euro. Walau begitu, ada pengakuan bahwa kesedihan akan mengiringi pertandingan terakhirnya. Pirlo, yang kini berusia 34 tahun, tetap tenang dan siap untuk menghadapi transisi ini dengan kepala dingin.

Baca Juga:   Roy Keane Yakin MU Masih Bisa Finis Empat Besar Meski Kalah dari Liverpool

Keputusan untuk bergabung dengan Real Madrid akademi menunjukkan arah baru yang diambil oleh maestro Italia tersebut. Meskipun tidak terlibat dalam intensitas proyek saat ini, Pirlo tampak mantap untuk meniti karir selanjutnya di dunia sepak bola dengan penuh dedikasi dan semangat baru.

Momen-momen tersebut akan selalu terpatri dalam ingatan saya, dan saya yakin bahwa dedikasi yang saya berikan untuk bermain sepak bola tidak akan pernah tertandingi oleh bakat lain dalam hidup saya.

Toni Kroos

Suatu hari, dalam sebuah wawancara, pertanyaan yang kerap kali dilontarkan penggemar sepak bola diajukan kepadanya: “Mengapa memutuskan untuk pensiun?” Pertanyaan itu pun dijawab dengan tegas, “Saya hanya ingin dikenang sebagai Toni Kroos yang pada usia 34 tahun memberikan penampilan terbaiknya untuk Real Madrid.”

Terkadang, keputusan untuk berhenti dapat menjadi langkah yang penuh dengan makna. Demikianlah Toni Kroos, dengan tekad bulat dan hati yang penuh apresiasi, menentukan akhir perjalanannya di lapangan hijau agar dikenang sebagai legenda yang menghiasi sejarah Real Madrid dengan kepergiannya pada puncak karier.

Seseorang mengungkapkan, “Saya melakukannya. Saya menganggapnya sebagai pujian karena banyak orang berpikir bahwa momennya telah tiba terlalu cepat.” Meskipun terjadi di Euro, dirinya akan mengakhiri karirnya sebagai pesepakbola Jerman yang paling berprestasi dalam sejarah.

Baca Juga:   Sambut Musim Baru bersama Madrid, Ancelotti Langsung Pasang Target Ambisius

“Ia menekankan, ‘Itu sangat penting bagi saya. Saya selalu ingin memenangkan gelar. Sejak saya bermain sepak bola, saya ingin sukses.'” Setiap gelar individu memiliki makna yang penting baginya, dan memenangkan Liga Champions menjadi motivasi besar sebelum setiap musim dimulai. Mencapainya pada akhirnya memiliki arti yang sangat berharga baginya.

“Sang tokoh juga menegaskan, ‘Memenangkan Liga Champions adalah tujuan besar yang saya selalu kejar setiap musim.’ Ambisi untuk meraih kemenangan tersebut senantiasa mengilhami perjuangannya. Kesuksesan dalam mencapai target tersebut sungguh bermakna bagi dirinya.”

“Dengan tekad yang kuat, ia menyimpulkan, ‘Mencapainya pada akhirnya sangat berarti bagi saya.’ Meraih kemenangan dalam kompetisi bergengsi tersebut menjadi bukti betapa besar dampak dan maknanya bagi perjalanan karirnya sebagai pesepakbola.”

Kroos mungkin tidak merasa terlalu gugup di lapangan, tetapi bagi mereka yang tidak begitu mahir dalam mengendalikan bola, dapat merasakan empati terhadap talenta dari akademi Real Madrid yang pertama kali salah mengontrol bola di hadapannya.

Seorang pemain yang memiliki kehebatan belum tentu akan menjadi pelatih yang sama hebatnya. Namun, generasi muda Real Madrid kini memiliki kesempatan untuk menjadi salah satu otak terbesar dalam sejarah dunia sepakbola.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!