BeritaSepak Bola

Raphael Varane Ungkap ‘Keanehan’ Erik ten Hag Melatih MU

Bambang Sutini
×

Raphael Varane Ungkap ‘Keanehan’ Erik ten Hag Melatih MU

Share this article

https://kabarolahraga.co.id/ Raphael Varane berbagi pengalamannya tentang kepemimpinan Erik ten Hag di Manchester United. Varane tiba di MU sebelum Ten Hag, dan ia memaparkan bagaimana manajer berusia 55 tahun itu mengelola tim. Ten Hag kerap disorot karena konflik yang terjadi dengan beberapa pemain, seperti Cristiano Ronaldo dan Jadon Sancho yang tersisih karena protes terhadapnya.

Varane mengkritik gaya kepemimpinan Ten Hag yang menurutnya sering membingungkan. Ia menyebut bahwa Ten Hag bisa menjadi tegang dan tegas dalam beberapa situasi, namun juga terbuka untuk mendengarkan masukan dari para pemain. “Sulit untuk menjelaskan dengan kata-kata yang tepat. Ada momen-momen di mana atmosfer sangat tegang,” ungkap Varane kepada Athletic. Di sisi lain, Ten Hag terkadang berusaha untuk melibatkan pemain dalam pengambilan keputusan, tetapi kadang juga memutuskan tanpa mempertimbangkan pendapat mereka.

Menurut Varane, ada dinamika yang rumit dalam hubungan dengan Ten Hag. Ia mencermati bahwa manajer tersebut berusaha untuk mencari keseimbangan antara pendekatan yang tegas dan responsif terhadap umpan balik timnya. Varane menyatakan bahwa terkadang Ten Hag mampu mendengarkan para pemain, sementara di waktu lain, keputusan yang diambilnya tidak selalu mengakomodasi perasaan dan masukan dari skuad. Dalam interaksi dengan Ten Hag, Varane merasakan adanya pasang surut dalam gaya kepemimpinan yang membuat situasinya menjadi kompleks.

Baca Juga:   Milan Tunggu Tawaran Kedua Newcastle untuk Malick Thiaw

Dalam gambaran keseluruhan, Varane menggambarkan bahwa hubungan dengan Ten Hag di Manchester United memiliki nuansa yang beragam. Dari tegang hingga responsif, Ten Hag mencoba untuk menjalankan kepemimpinannya dengan berbagai pendekatan. Meski terkadang rumit, interaksi dengan Ten Hag memberikan pandangan yang kompleks tentang bagaimana manajer ini berusaha menjalankan timnya di tengah tantangan dan ekspektasi yang ada.

“Kami punya diskusi yang kuat,” ujarnya. “Kami saling berbicara dengan jujur, namun kemudian saya tidak bermain selama hampir dua bulan,” tambahnya, mengenang masa-masa sulit tersebut.

“Saya menyatakan ketidaksetujuan terhadap beberapa metode yang digunakan dalam mengelola hubungan antara pelatih dan tim. Saya merasa hal itu tidak positif untuk tim, terutama karena beberapa pemain merasa tidak puas. Ini bisa berdampak negatif pada hubungan dengan pelatih,” kenang Varane mengenai pandangan terhadap Erik ten Hag.

Varane mengungkapkan keheranannya ketika Erik ten Hag akhirnya dipertahankan oleh manajemen Manchester United pada tahun sebelumnya. Pada saat itu, menurutnya, pelatih tersebut sudah kehilangan kepercayaan dari sebagian tim.

Baca Juga:   Cerita Antony yang Nyaris Berseragam Liverpool

Meskipun demikian, Varane berharap agar situasi tersebut dapat diperbaiki dan hubungan antara pelatih dan tim bisa menjadi lebih baik di masa depan. Ia menyadari pentingnya kerjasama yang harmonis antara semua pihak untuk mencapai kesuksesan bersama.

Varane menekankan bahwa komunikasi yang terbuka dan pemahaman bersama merupakan kunci utama dalam memperbaiki dinamika tim. Dengan adanya diskusi yang sehat dan konstruktif, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!