Premier League tidak berencana menghapus penggunaan Video Assistant Referee (VAR) pada musim depan karena otoritas tertinggi sepak bola Inggris menganggap bahwa dampak lebih serius dapat terjadi tanpa teknologi tersebut. Kontroversi ini dipicu oleh usulan Wolverhampton Wanderers pada bulan Mei yang menyarankan untuk menghilangkan VAR mulai musim depan karena dianggap telah merusak hubungan antara suporter dan olahraga sepak bola.
Sebagai langkah awal, 20 peserta Premier League akan melakukan pemungutan suara dalam rapat pada 6 Juni untuk menentukan nasib VAR. Minimal 14 klub harus menyetujui penghapusan VAR agar aturan tersebut dapat diloloskan. Rencananya, suara mayoritas dari klub-klub tersebut akan menentukan apakah VAR akan tetap digunakan atau tidak di musim yang akan datang.
Meski demikian, laporan dari BBC dan The Athletic menunjukkan bahwa mayoritas klub tak berencana mengikuti keinginan Wolves, terutama dengan adanya penggunaan teknologi offside semi-otomatis yang akan diterapkan musim depan. Mereka cenderung lebih memilih untuk memperbaiki sistem yang sudah ada daripada menghapusnya.
Premier League juga telah mengirimkan dokumen kepada 20 klub menjelang rapat, yang berisikan alasan mengapa VAR harus tetap dipertahankan pada musim depan. Salah satu alasan yang disorot adalah penurunan signifikan kesalahan dalam pengambilan keputusan yang terjadi dengan adanya teknologi tersebut.
Sejak diperkenalkannya VAR di Premier League lima tahun yang lalu, telah terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah keputusan yang tepat yang diambil, dari 82 persen sebelum adanya VAR menjadi 96 persen pada musim 2023-24 yang baru berakhir. Meskipun musim lalu tercatat beberapa keputusan kontroversial dari VAR, hanya lima keputusan bermasalah dari total 105 keputusan yang diambil. Ini menunjukkan peningkatan dibanding musim sebelumnya, di mana terdapat 11 keputusan yang keliru dari VAR dari total 105 keputusan yang benar.
Premier League menegaskan bahwa meskipun absennya VAR akan mengurangi interupsi dan penundaan dalam pertandingan, namun meningkatkan risiko terjadinya kesalahan yang diambil oleh wasit, dengan perkiraan sekitar 100 kesalahan per musim. Keputusan yang keliru ini bisa mencakup insiden-insiden yang bersifat penentu dalam pertandingan, yang berpotensi menimbulkan kontroversi, terutama saat pertandingan-pertandingan krusial.
Dengan adanya VAR, terjadi peningkatan yang signifikan dalam akurasi keputusan dalam sepak bola Premier League. Meskipun adanya beberapa insiden kontroversial, penggunaan teknologi VAR telah membantu meningkatkan keadilan dalam permainan, meskipun tetap ada argumen terhadap proses yang terkadang memperlambat tempo pertandingan.
Premier League tidak berniat menghapus VAR karena telah terikat kontrak untuk menggunakan sistem tersebut selama tiga tahun ke depan. Selain itu, penghapusan VAR juga dapat merugikan reputasi wasit Inggris karena mereka mungkin tidak akan dipilih untuk memimpin pertandingan dalam turnamen besar di tingkat UEFA dan FIFA.
