Sepak BolaBerita

Manchester City Gugat Premier League, Malah Buka Borok Sendiri Soal Finansial

Bambang Sutini
×

Manchester City Gugat Premier League, Malah Buka Borok Sendiri Soal Finansial

Share this article
Manchester City

Manchester City menciptakan kehebohan di dunia sepak bola dengan mengambil langkah hukum terhadap Premier League. Klub yang berkantor pusat di Etihad itu mengajukan gugatan untuk menuntut penghapusan aturan Transaksi Pihak Terkait (APT), yang dianggapnya melanggar hukum dan bersifat diskriminatif. The Times melaporkan bahwa gugatan ini disampaikan pada hari Rabu (5/6) dengan alasan bahwa aturan APT telah merugikan Manchester City serta menghambat pencapaian kesuksesan mereka di lapangan.

Aturan tersebut, yang mulai berlaku pada tahun 2021, bertujuan untuk menjaga keadilan kompetisi dan mencegah klub-klub kaya melakukan kesepakatan sponsor yang berlebihan dengan perusahaan yang terkait dengan pemiliknya. Klub-klub diharapkan tetap beroperasi dalam kerangka aturan ini untuk memastikan transparansi serta keberlanjutan kompetisi yang sehat. Dengan demikian, Manchester City menyoroti bahwa implementasi aturan APT telah membawa dampak negatif bagi klup dan menghambat perkembangan mereka di dunia sepak bola.

Manchester City menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap aturan APT yang diterapkan oleh Premier League dengan memperjuangkan penghapusan ketentuan tersebut. Klub ini menekankan bahwa aturan tersebut seharusnya tidak bersifat diskriminatif dan merugikan mereka. Gugatan ini mencerminkan upaya Manchester City untuk melawan kebijakan yang dianggap menghambat kemajuan klub serta memberikan sinyal bahwa mereka berkomitmen untuk mencapai kesetaraan dan keadilan di kancah sepak bola.

Baca Juga:   Venezia vs Cremonese: Jay Idzes Faktor Penting

Manchester City, yang dimiliki oleh Abu Dhabi United Group, telah menegaskan dominasinya di Liga Premier Inggris selama satu dekade terakhir. Dalam beberapa tahun terakhir, klub ini berhasil meraih empat gelar berturut-turut, mencatatkan pencapaian yang mengesankan. Keberhasilan mereka dipercaya dapat diatribusikan kepada kesepakatan sponsor dengan perusahaan-perusahaan dari Abu Dhabi, di antaranya Etihad Airways yang menjadi sponsor utama stadion dan jersey City.

Meskipun prestasi yang diraih oleh Manchester City begitu cemerlang, klub ini tidak luput dari kontroversi. Mereka saat ini menghadapi tuduhan pelanggaran peraturan keuangan (FFP) oleh Premier League Inggris. Tuduhan tersebut terkait dengan 115 pelanggaran yang diduga terjadi antara tahun 2009 hingga 2023. Meski ditemui dengan tuduhan serius, City dengan tegas membantah semua klaim yang dilayangkan kepada mereka.

Manchester City

Kontroversi seputar pelanggaran peraturan keuangan tersebut telah mencarikannya sorotan yang lebih intens. Sidang terkait kasus ini dijadwalkan akan berlangsung pada bulan November mendatang. Pihak klub bersikeras untuk memberikan klarifikasi dan membuktikan kebenaran di balik tuduhan yang diarahkan kepada mereka. Semua pihak menantikan hasil dari proses hukum yang akan dilalui oleh Manchester City terkait kasus ini.

Baca Juga:   Juanlu Sanchez Masuk Radar Manchester United, Begini Penjelasan Fabrizio Romano

Manchester City telah mengajukan klaim dalam dokumen hukum sebanyak 165 halaman yang menyatakan bahwa aturan APT telah disepakati oleh rival mereka dengan tujuan menghambat keberhasilan tim tersebut di lapangan. Mereka juga menuduh bahwa aturan ini merupakan tindakan diskriminatif dan tirani mayoritas, sebab aturan tersebut memerlukan persetujuan dua pertiga klub di Liga Premier untuk melakukan perubahan.

Apabila City berhasil menang dalam gugatan ini, aturan APT kemungkinan akan dihapuskan, sehingga membuka peluang bagi klub-klub terkaya di Liga Premier untuk menandatangani kesepakatan sponsor tanpa ada batasan yang berlaku. Hal ini dapat mengubah tata cara bisnis di dunia sepakbola, terutama bagi klub-klub yang memiliki sumber daya finansial yang lebih besar.

Terkait dengan upaya hukum yang dilakukan oleh Manchester City terhadap aturan APT ini, akan menjadi langkah penting yang berpotensi melahirkan perubahan signifikan dalam regulasi di Liga Premier dan memberikan dampak yang besar terhadap industri sepakbola secara keseluruhan. Hal ini juga mencerminkan persaingan ketat antar klub dalam mencari keunggulan kompetitif di lapangan maupun di luar lapangan.

Baca Juga:   Claudio Ranieri Putuskan Pensiun Setelah Bawa Cagliari Lolos dari Degradasi

Menurut Antara, peningkatan jumlah uang yang dikeluarkan oleh tim bertujuan untuk menarik sponsor dan memperkuat kekuatan tim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!