Manchester City meraih gelar juara Liga Inggris untuk musim ini setelah menunjukkan performa terbaiknya. Dengan kemenangan meyakinkan 3-1 atas West Ham United di Etihad Stadium pada Minggu (19/5/2024), The Citizens berhasil mempertahankan status kampiun. Prestasi ini menegaskan dominasi mereka di kancah sepakbola Inggris dalam beberapa tahun terakhir.
Kemenangan yang diraih Manchester City atas West Ham United bukan hanya sekadar pencapaian biasa. Dengan perolehan gelar juara musim ini, ini menjadi yang kesepuluh bagi klub dalam sejarah panjangnya di kompetisi Liga Inggris. Etihad Stadium menjadi saksi gemilangnya perjuangan skuad asuhan manajer terkemuka mereka, memastikan bahwa Manchester City layak dinobatkan sebagai tim terbaik musim ini.
Keberhasilan Manchester City dalam mengukir sejarah mereka dalam kompetisi Liga Inggris menunjukkan konsistensi dan kualitas yang dimiliki oleh tim. Dengan strategi yang matang dan performa yang brilian, The Citizens sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan dominan yang sulit untuk dihadapi di level tertinggi sepakbola Inggris.
Manchester City telah mengakhiri kompetisi di puncak klasemen sebanyak delapan kali selama berada di era Premier League. Di bawah asuhan Pep Guardiola, yang tiba di Etihad sebagai pelatih, klub ini sudah enam kali menjadi juara Liga Inggris. Dari enam gelar tersebut, empat di antaranya diraih dalam empat musim terakhir secara beruntun.
Keberhasilan Manchester City dalam menjuarai Premier League menegaskan dominasi mereka di level tertinggi sepakbola Inggris. Setiap musim, konsistensi mereka dalam penampilan dan performa telah mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu kekuatan utama dalam kompetisi. Pep Guardiola telah membimbing tim dengan cermat dan strategi yang tepat, mengantarkan mereka meraih kesuksesan beruntun yang luar biasa.
Prestasi gemilang Manchester City di era Premier League dan dominasi mereka di bawah arahan Pep Guardiola menjadi cerminan dari keunggulan tim dalam persaingan sepakbola. Gelar-gelar yang mereka raih menunjukkan komitmen dan dedikasi para pemain serta staf pelatih dalam meraih kesuksesan di level tertinggi. Manchester City terus menegaskan eksistensinya sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan dalam kancah sepakbola Inggris.
Manchester City, yang seringkali dijuluki sebagai tetangga yang mengganggu bagi Manchester United, semakin menunjukkan konsistensinya dalam merintangi rival sekotanya. Musim lalu, tim tersebut berhasil meraih gelar treble winner dengan menjadi juara Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions. Prestasi gemilang ini menggambarkan dominasi yang semakin kuat dari Manchester City dalam kancah sepakbola Inggris, menempatkannya sebagai satu kekuatan yang harus diperhitungkan.
Sebelumnya, pencapaian tiga trofi mayor dalam satu musim hanya tercatat dalam sejarah Manchester United pada tahun 1999 ketika klub yang dikenal dengan julukan Setan Merah tersebut berada di bawah kepemimpinan legendaris Sir Alex Ferguson. Namun, kini dominasi tersebut mulai tergeser dengan performa cemerlang yang ditunjukkan oleh Manchester City. Keberhasilan mereka meraih gelar bergengsi tersebut menyiratkan bahwa prestasi tim tersebut semakin bertambah gemilang dari waktu ke waktu.
Manchester City terus membuktikan diri sebagai kekuatan utama dalam persaingan sepakbola Inggris dengan pencapaian-pencapaian luar biasa yang mereka raih. Gelar juara dalam tiga kompetisi ternama memperkuat posisi City sebagai tim yang patut diperhitungkan di kancah sepakbola Eropa. Dengan ketegangan yang semakin memanas antara Manchester City dan Manchester United, persaingan di kota Manchester terus memanas, menciptakan rivalitas yang semakin menarik untuk diikuti oleh para penggemar sepakbola.
Musim ini, Manchester United menempati posisi kedelapan dalam klasemen Liga Inggris, menandai penampilan terburuk klub dalam era Premier League sejak musim 2013-2014. Pada musim tersebut, The Red Devils pada akhirnya finis di peringkat ketujuh setelah semua pertandingan di pekan terakhir berjalan. Perjalanan mereka dalam kompetisi saat ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan posisi yang mereka raih beberapa tahun lalu.
Klasemen akhir musim ini menandai titik terendah bagi Manchester United sejak beberapa musim terakhir, khususnya pada era Premier League. Sebelumnya, prestasi klub telah jauh lebih baik, termasuk di musim 2013-2014 ketika mereka berhasil menempati peringkat ketujuh. Perubahan signifikan dalam peringkat tersebut mencerminkan tantangan dan perubahan yang dihadapi oleh klub sepanjang musim.
Dengan penyelesaian di peringkat kedelapan dalam klasemen akhir, Manchester United harus mengevaluasi penampilan mereka dan mencari cara untuk kembali ke jalur kemenangan. Hasil ini menunjukkan bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukan bagi tim guna memperbaiki performa mereka dan meraih hasil yang lebih baik di musim-musim mendatang.
Situasi ini sangat menonjol dalam perbandingannya dengan pencapaian sebelumnya oleh Manchester City. Di sepanjang sejarah Premier League, hanya Manchester City yang berhasil mengamankan gelar juara Liga Inggris dalam empat musim secara berturut-turut. Memimpin dengan prestasi yang mengesankan, klub ini menorehkan sejarah yang membanggakan dengan dominasi yang konsisten di puncak klasemen.
Rekor empat kali juara berturut-turut di Liga Inggris yang ditorehkan oleh Manchester City belum sempat diulang oleh Manchester United, meskipun status klub ini masih dihormati karena koleksi gelar juara yang mencengangkan. Manchester United tetap menjadi sosok sentral dalam sejarah kejuaraan, namun keberhasilan mereka tidak sejauh ini melampaui dominasi yang dipertontonkan Manchester City dalam empat musim terakhir.
Manchester City telah menciptakan puncak prestasi yang luar biasa dengan keempat gelar juara Premier League secara beruntun. Pencapaian ini membuktikan betapa klub tersebut telah menetapkan standar yang tinggi dalam dunia sepakbola Inggris. Meskipun demikian, rivalitas antara Manchester City dan Manchester United terus mempertajam persaingan di level tertinggi kompetisi dan memperkaya sejarah persepakbolaan Inggris.
Tentu saja, keberhasilan itu membawa sukacita dan kebanggaan bagi para pendukung Manchester City, sementara di sisi lain, kemungkinan fans Manchester United merasa malu dan iri.
