https://kabarolahraga.co.id/Raphael Varane mengakui bahwa kondisi Manchester United pada musim sebelumnya sangat tidak kondusif. Oleh karena itu, dia merasa terkejut ketika mengetahui Erik ten Hag mendapatkan perpanjangan kontrak. Awalnya, masa depan Ten Hag dipertanyakan menjelang akhir musim 2023/2024 karena performa buruk tim yang hanya finis di posisi kedelapan, capaian terburuk sepanjang sejarah klub di Premier League.
Dengan kontrak yang tersisa hanya setahun, rencananya adalah Ten Hag akan dipecat setelah musim berakhir. Namun, segalanya berubah drastis setelah Manchester United berhasil menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Manchester City. Manajemen puas dengan pencapaian tersebut dan memutuskan untuk memperpanjang kontrak Ten Hag hingga 2027, dari sebelumnya habis pada 2026. Sayangnya, Ten Hag hanya bertahan selama empat bulan pada musim ini.
Namun, keputusan manajemen berubah ketika Ten Hag dinilai tidak lagi dapat dipertahankan karena performa buruk tim dan konflik dengan sejumlah pemain yang membuat suasana di ruang ganti menjadi tegang. Akibatnya, manajemen di bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe memutuskan untuk memecat Ten Hag pada bulan Oktober dan menunjuk Ruben Amorim sebagai penggantinya. Keputusan ini cukup mengejutkan bagi mantan bek Manchester United, Raphael Varane.
Sebab, Varane memiliki keyakinan bahwa Manchester United akan mengganti Erik ten Hag pada akhir musim sebelumnya karena situasi tim saat itu tidak lagi stabil. Menurutnya, kondisi di klub tidak mendukung untuk mempertahankan ten Hag sebagai manajer. Varane mengungkapkan kejutungannya bahwa ten Hag akhirnya memutuskan untuk tetap bertahan. Menurut pandangannya, ten Hag mulai kehilangan koneksi dengan tim dan tidak lagi mampu menginspirasi mereka.
Varane secara terbuka menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan untuk mempertahankan ten Hag. Menurutnya, hubungan antara ten Hag dan skuad sudah tidak seharmonis dulu, yang mengakibatkan ketidaknyamanan dalam tim. Varane menyampaikan keheranannya mengenai keputusan klub untuk mempertahankan ten Hag meskipun ada ketidakcocokan yang jelas antara manajer dan pemain.
Keputusan Manchester United untuk mempertahankan ten Hag dianggap sebagai langkah mengejutkan bagi banyak pihak, termasuk Varane. Varane merasa bahwa ten Hag sudah kehilangan ikatan emosional dengan tim, yang merupakan faktor penting dalam memimpin dengan efektif. Varane menyoroti pentingnya hubungan yang baik antara manajer dan pemain untuk mencapai kesuksesan dalam sepakbola.
Varane menekankan bahwa kondisi internal tim menjadi kunci dalam penilaian terhadap kinerja manajer. Baginya, keseimbangan dan harmoni dalam hubungan antara manajer dan pemain sangat berpengaruh terhadap performa tim secara keseluruhan. Varane berpendapat bahwa perubahan dalam struktur kepemimpinan bisa menjadi langkah yang diperlukan untuk memperbaiki dinamika tim yang tidak stabil.
