https://kabarolahraga.co.id/ Siti Fadia Silva Ramadhanti akan bergabung kembali dengan Apriyani Rahayu di Orleans Masters dan All England 2025, menandai persiapan mereka untuk menghadapi kedua turnamen tersebut. Fadia telah menjadi pasangan Apriyani sejak tahun 2022, dan bersama-sama mereka meniti perjalanan hingga mencapai peringkat top 10 dunia setelah meraih berbagai prestasi di berbagai turnamen BWF World Tour Super 300 hingga 750.
Prestasi keduanya mencapai puncaknya ketika mereka menjadi runner-up di Kejuaraan Dunia 2023. Namun, performa mereka mulai menurun seiring dengan cedera yang dialami Apriyani, yang juga memengaruhi absensi mereka dalam beberapa turnamen. Di Olimpiade Paris 2024, Apri/Fadia mengalami hasil yang kurang memuaskan dengan tersingkir di fase grup.
Pasca Olimpiade, keduanya masih dalam tahap pemulihan, sehingga absen dari beberapa turnamen. Pelatih kemudian memutuskan untuk memasangkan Fadia dengan Lanny Tria Mayasari setelah pasangan sebelumnya, Lanny dan Ribka Sugiarto, mengundurkan diri dari Pelatnas karena menikah. Bersama Lanny, Fadia meraih hasil terbaik dengan menjadi juara Thailand Masters 2025.
Setelah empat bulan berpasangan dengan Lanny, Fadia dan Lanny akan berpisah. Mereka akan mengakhiri kerjasama mereka di Badminton Asia Mixed Team Championship 2025, sebelum Fadia kembali berduet dengan Apriyani dalam kompetisi selanjutnya.
“Kalau bicara tentang chemistry, mungkin kita sudah menjadi partner lama sehingga kami sudah menyatu dalam bermain. Mungkin yang perlu disatukan kembali hanyalah motivasi dan tujuan kami,” ujar salah seorang dari mereka.
Fadia mengungkapkan bahwa sejauh ini ia dan Apriyani telah melakukan koordinasi untuk turnamen Orleans dan All England. Namun, kerjasama mereka belum optimal karena masih terbagi fokus dengan pertandingan lain yang sedang dijalani.
“Ya, sampai saat ini kita sudah berdiskusi, tetapi saya juga memiliki pertandingan dengan Lanny, jadi masih harus fokus untuk persiapan pertandingan mendatang. Dari segi pola permainan, kami berdua adalah pemain belakang dan memiliki kemampuan menyerang. Jadi, tidak terlalu berbeda antara kerjasama dengan Lanny dan Apriyani,” ungkap Fadia.
Mereka merencanakan untuk berpartisipasi dalam turnamen Orleans dan All England, namun kendala fokus masih menjadi hal yang mereka hadapi. Meskipun sudah berkomunikasi, namun pertandingan yang sedang dijalani masih menjadi prioritas utama.
Ditinjau dari gaya bermain dan posisi lapangan, keduanya memiliki kemiripan sebagai pemain belakang yang juga memiliki kemampuan menyerang. Meskipun demikian, Fadia masih fokus pada pertandingan dengan Lanny sehingga koordinasi dengan Apriyani masih belum optimal.
Pada akhirnya, meskipun sudah melakukan komunikasi dan koordinasi, namun prioritas Fadia saat ini adalah pertandingan dengan Lanny. Hal ini membuat kerjasama dengan Apriyani untuk turnamen Orleans dan All England masih harus menunggu hingga fokus pertandingan yang sedang dijalani selesai.