BeritaSepak Bola

Di Mata Inter Milan, Romelu Lukaku Pemain tak Punya Adab

Bambang Sutini
×

Di Mata Inter Milan, Romelu Lukaku Pemain tak Punya Adab

Share this article
Romelu Lukaku

Inter Milan tak akan melupakan peran Romelu Lukaku dalam sejarah klub, baik dari sisi positif maupun negatif. Sebagai direktur Inter Milan, Piero Ausilio, memberikan pandangannya bahwa Lukaku adalah pemain yang kontroversial dan dianggap kurang beretika dalam beberapa situasi.

Selama periode pertamanya berseragam Inter Milan, Lukaku menunjukkan performa luar biasa dengan mencetak total 47 gol di Serie A antara tahun 2019 hingga 2021. Kontribusinya menjadi kunci dalam meraih gelar juara Serie A musim 2020/2021, memperkuat posisinya sebagai salah satu penyerang paling produktif di Italia.

Meskipun kemudian Lukaku pindah ke Chelsea dengan biaya transfer yang mencapai €115 juta, hubungan antara Inter dan Lukaku tetap lancar hingga saat itu. Bahkan setelah musim yang kurang sukses di Chelsea, Inter memberikan kesempatan kedua bagi Lukaku dengan mengontraknya kembali untuk musim 2022/2023.

Namun, diawal musim 2023/2024, ketika Inter berencana untuk membeli Lukaku secara permanen dari Chelsea, negosiasi mereka terhenti karena tindakan kontroversial yang dilakukan oleh Lukaku. Manuver yang dilakukan oleh Lukaku memicu kemarahan besar dari pihak Inter Milan, menyebabkan situasi yang rumit di antara klub dan pemain tersebut.

Baca Juga:   Mau Jual Siapa nih Inter Milan, Arnautovic atau Correa?

Romelu Lukaku Sudah Melukai Inter Milan

Romelu Lukaku Sudah Melukai Inter Milan

Romelu Lukaku menjalani proses negosiasi dengan Juventus saat Inter Milan sedang dalam proses untuk membelinya dari Chelsea. Kehadiran Lukaku dalam pembicaraan dengan Juventus membuat Inter merasa tradisi klubnya telah dilanggar, dan setelah itu, hubungan di antara mereka tidak pernah kembali seperti semula. Piero Ausilio, salah satu tokoh utama di Inter Milan, menekankan pentingnya etika dan rasa hormat dalam setiap situasi. Menurutnya, sopan santun merupakan kunci penting dalam hubungan antarmanusia, terutama dalam konteks negosiasi seperti yang dialami oleh Lukaku.

Ausilio juga menyoroti perilaku yang dianggap tidak pantas dalam proses negosiasi, seperti mematikan ponsel, menghindar, atau memberikan tanggapan yang samar melalui perantara. Menurutnya, sikap-sikap tersebut merusak hubungan dan menandakan perlunya mendefinisikan kembali interaksi di masa yang akan datang. “Ketika seseorang mematikan ponselnya, bersembunyi, tidak menjawab panggilan, memberikan jawaban setengah-setengah melalui orang lain, maka Anda berpikir inilah saatnya untuk membuka lembaran baru.”

Terkait situasi Lukaku, Ausilio mengungkapkan bahwa masalah tersebut telah dianggap selesai sejak tanggal 8 Juli, yang menjadi titik balik bagi Inter Milan. Menurutnya, tidak ada penyesalan atas keputusan yang diambil, dan proses itu pada akhirnya membawa berkah bagi klub. “Sejauh yang saya tahu, masalah ini sudah selesai sejak 8 Juli, dan saya ingat betul tanggalnya. Tidak ada masalah, tidak ada penyesalan dan sejujurnya ini menjadi lebih baik bagi kami dengan apa yang terjadi kemudian,” jelasnya. Dengan kesimpulan tersebut, Ausilio menegaskan bahwa sikap profesionalisme dan sikap terbuka adalah kunci dalam mengatasi perselisihan dan menjalani proses pemulihan bagi tim dan individu.

Baca Juga:   Pavlovic tak Sabar Segera Bermain Bagi Milan dan Didukung Milanisti

Inter Milan Menemukan Solusi pada Marcus Thuram

Inter Milan telah memutus hubungan dengan Lukaku, sedangkan negosiasi antara Lukaku dan Juventus tidak mencapai kesepakatan. Beruntung bagi Lukaku, ia tidak perlu kembali ke Chelsea setelah Roma merekrutnya. Hal ini menandai babak baru dalam karirnya setelah kepergian dari Inter Milan.

Tidak seperti nasib Lukaku, Inter Milan justru mendapat kesuksesan dengan kehadiran penyerang baru, Marcus Thuram. Kehadiran Thuram menambah kekuatan tim dengan kemampuannya yang mengagumkan di lapangan. Duet Thuram bersama Lautaro Martinez menjadi kombinasi yang sangat solid dan padu dalam lini serang Inter Milan.

Direktur Olahraga Inter Milan, Ausilio, mengungkapkan bahwa pembicaraan pertama mengenai Thuram terjadi setelah penjualan Lukaku ke Chelsea. Thuram awalnya bermain sebagai pemain sayap di Borussia Monchengladbach, namun Inter Milan melihat potensi besar dalam dirinya sebagai seorang striker. Langkah ini terbukti sangat berhasil dan Thuram telah membuktikan diri sebagai aset berharga bagi klub.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!