Peter Schmeichel merasakan kesedihan yang mendalam saat melihat ekspresi Sir Alex Ferguson yang terpukul ketika tim lamanya, Manchester United, dihantam habis oleh rival bebuyutannya, Liverpool, dengan skor meyakinkan 0-3 di Old Trafford pada Minggu (1/9/2024).
Dua dari tiga gol gemilang Liverpool di Teater Impian disumbangkan oleh Luis Diaz sepanjang babak pertama pertandingan. Sedangkan Mohamed Salah menambah keunggulan bagi tim tamu pada babak kedua.
Tiga gol Liverpool yang mempesona semuanya berawal dari kekeliruan-kekeliruan yang dilakukan oleh para pemain Setan Merah. Casemiro bertanggung jawab atas kelalain dalam dua gol Diaz, sementara gol yang dicetak Salah berakar dari kegagalan Kobbie Mainoo.
Dengan hasil memuaskan ini, Liverpool melanjutkan tren positif mereka di awal musim dan kini duduk perkasa di posisi kedua klasemen dengan torehan poin maksimal sebanyak 9. Di sisi lain, MU sudah dua kali menelan kekalahan dan harus rela turun ke peringkat 14.
Kekalahan telak ini memperlihatkan betapa rapuhnya pertahanan MU, sementara Liverpool semakin menunjukkan kelasnya. Sir Alex Ferguson dan Peter Schmeichel pasti sedang merenungkan masa depan Setan Merah dengan tajam setelah kekalahan memalukan ini di Old Trafford.
Kesedihan Peter Schmeichel
Dalam aksi panggung itu, Schmeichel menyandarkan punggungnya di samping sosok megah Ferguson, yang dengan penuh perhatian menyaksikan pertandingan dari tribun. Mantan kiper heroik Manchester United itu meratapi nasib menyedihkan tim lamanya, sementara hatinya teriris oleh kenangan masa kejayaan yang mulai pudar.
“Berbagi kursi dengan Sang Ksatria Alex hari ini, sungguh menusuk hati. Betapa agung kontribusinya untuk kejayaan klub ini. Petualangan indah yang kami lalui bersama. Kota-kota yang kami taklukkan. Itu semua,” ujar Schmeichel kepada Premier League Productions, suaranya penuh dengan rasa kehilangan dan kecintaan.
“Mendampingi beliau disini dan menyaksikan ini bersamanya. Bagi saya, rasanya jauh dari kata indah bahwa beliau menatap itu. Sosoknya telah menorehkan sejarah luar biasa dengan tim ini. Namun kini, semuanya tinggal kenangan yang semakin pudar.”
