BeritaSepak Bola

Barcelona Bersimbah Drama

Bambang Sutini
×

Barcelona Bersimbah Drama

Share this article
Barcelona

Minim prestasi, namun dipenuhi oleh berbagai drama. Demikianlah gambaran yang sesuai untuk kondisi Barcelona musim ini. Setelah kegagalan di Liga Spanyol, Liga Champions Eropa, dan Piala Raja Spanyol, “Blaugrana” kembali dihiasi dengan kontroversi. Xavi Hernandez, pelatih Barcelona, menjadi sorotan karena kabar kemungkinan pemecatannya menyusul komentarnya yang kontroversial yang menimbulkan kegemparan di kalangan petinggi klub.

Keadaan panas di internal Barca semakin memanas setelah Xavi mengeluarkan pernyataan kontroversial menjelang pertandingan pekan ke-36 melawan Almeria. Dalam sebuah konferensi pers, Xavi menyatakan bahwa kondisi keuangan Barcelona saat ini tidak cukup baik untuk bersaing dengan Real Madrid. Ia juga menegaskan bahwa prospek bursa transfer musim panas mendatang tidaklah menarik karena keterbatasan dana yang dimiliki Barcelona untuk merekrut pemain.

Berbagai media di Spanyol menulis laporan mengenai Presiden Barcelona, Joan Laporta, yang merasa tersinggung dan marah atas komentar Xavi. Laporta bahkan disebut-sebut akan memecat Xavi pada akhir musim ini sebagai respons terhadap pernyataan yang dianggap mencoreng citra klub.

Baca Juga:   Jadi Tangan Kanan Hansi Flick, Thiago Alcantara Resmi Terima Pinangan Barcelona

Tensi panas ini merupakan kelanjutan dari drama di Barcelona setelah insiden kontroversial yang melibatkan Xavi yang ingin mundur pada bulan Januari setelah kekalahan dari Villarreal. Berkat upaya dari pihak pengurus klub dan hasil positif yang diraih Barcelona setelahnya, mereka berhasil meyakinkan Xavi untuk tetap bertahan di posisinya.

Setelah pertandingan melawan Almeria, yang dimenangkan Barcelona dengan skor 2-0, pada Kamis (15/5/2024) di Almeria, Xavi menyadari dampak dari komentar kontroversialnya. Meskipun demikian, dia yakin bahwa posisinya di Barcelona akan tetap aman.

“Saya memahami kehebohannya. Barcelona selalu memiliki aspek ini. Namun, saya tetap tenang dan sangat termotivasi. Itulah pesan yang saya sampaikan kepada Laporta dan Deco, yang merupakan pihak kunci dalam proyek ini,” ujar Xavi.

Mengenai komentarnya, Xavi menegaskan bahwa situasi yang sedang dihadapi klub begitu kompleks. Namun, hal ini tidak berarti bahwa Barcelona telah menyerah tanpa berupaya sebelumnya. Xavi menyatakan bahwa komentarnya tersebut ditujukan agar semua pihak, termasuk para suporter, memahami kesulitan klub dalam bersaing dengan Real Madrid atau klub-klub top lainnya di Eropa.

Baca Juga:   Erik Ten Hag: Matthijs De Ligt Bakal Jadi Pilar Baru Pertahanan MU!

“Kami harus menerima keadaan ini. Namun, hal tersebut tidak mengindikasikan bahwa kami kehilangan semangat dalam berkompetisi dan berjuang untuk meraih gelar. Ini adalah kondisi yang harus dihadapi Barcelona,” ujar Xavi.

Hingga Sabtu, 18 Mei 2024, petinggi Barcelona belum memberikan pernyataan resmi mengenai isu pemecatan Xavi. Namun, laporan menyebutkan bahwa sehari sebelumnya, jajaran direksi Barcelona telah mengadakan rapat untuk membahas nasib Xavi. Media olahraga Spanyol, Diario AS, melaporkan bahwa Xavi telah meminta pertemuan langsung dengan Laporta setelah kembali dari kunjungan ke Almeria. Namun, permintaan tersebut disebutkan tidak mendapatkan tanggapan yang diharapkan.

Xavi masih memiliki kontrak dengan Barca yang berlangsung hingga bulan Juni 2025. Hal ini berarti, Barcelona akan dikenai biaya sebesar 15 juta euro (Rp 260 miliar) jika memutus kontrak dengan Xavi pada akhir musim ini. Kehadiran dua pelatih sebagai calon pengganti Xavi mulai mencuat, yakni mantan pelatih timnas Jerman, Hansi Flick, dan mantan gelandang Barcelona yang saat ini menangani tim yunior Barca, Rafael Marquez.

Baca Juga:   Real Madrid Pernah Coba Rekrut Lionel Messi

Pemilihan pengganti Xavi sangat dipengaruhi oleh situasi keuangan Barcelona. Memutus kontrak dengan Xavi berarti klub harus bersiap membayar kompensasi besar. Dalam konteks keuangan tersebut, Rafael Marquez saat ini tampak menjadi kandidat yang paling mungkin menggantikan Xavi mengingat Barcelona memiliki keterbatasan sumber daya keuangan untuk merekrut Hansi Flick.

Perselisihan antara Xavi dan Laporta jelas tidak menguntungkan Barcelona dari berbagai sudut pandang. Saat ini, Barcelona berjuang keras untuk mempertahankan posisi kedua dari kejaran Girona, dengan hanya berselisih empat poin dan masih memiliki dua laga tersisa. Mengakhiri musim di peringkat kedua akan memungkinkan Barcelona untuk berkompetisi di Piala Super Spanyol pada awal tahun mendatang, memberikan keuntungan finansial tambahan bagi klub. Barcelona hanya perlu meraih kemenangan pada pertandingan selanjutnya melawan Rayo Vallecano untuk mengamankan posisi kedua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!