Sepak BolaBerita

Bali United kena denda Rp250 juta akibat suporter nyalakan flare

Bambang Sutini
×

Bali United kena denda Rp250 juta akibat suporter nyalakan flare

Share this article
Bali United

Bali United didenda sebesar Rp250 juta karena suporter mereka menyalakan suar atau flare serta petasan saat pertandingan melawan Borneo FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali pada Sabtu (25/5) dalam laga putaran pertama perebutan juara ketiga. Hal ini mengakibatkan tindakan tegas dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI terhadap Bali United, yang menjadi sorotan dalam dunia sepakbola Indonesia.

Dalam tanggapannya, Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri, menyatakan harapannya agar surat dari Komisi Disiplin dapat mendorong kesadaran bagi seluruh pihak untuk tampil lebih baik dalam pertandingan kandang berikutnya. Yabes Tanuri juga menekankan pentingnya disiplin dalam menanggapi aturan-aturan yang telah ditetapkan untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam sepakbola tanah air.

Penegakan denda tersebut menjadi momentum bagi Bali United untuk melakukan introspeksi dan meningkatkan pengawasan terhadap perilaku suporter di laga-laga mendatang. Harapannya adalah agar insiden serupa tidak terulang di masa depan sehingga pertandingan dapat berlangsung dengan lancar dan aman bagi semua pihak yang terlibat.

Baca Juga:   Musim Terakhir Reus Bersama Dortmund Berakhir Tanpa Trofi

Klub yang dikenal dengan sebutan Serdadu Tridatu telah melanggar Kode Disiplin PSSI karena aksi penyalaan petasan dan flare yang dilakukan oleh sejumlah penonton. Tindakan ini tidak hanya melibatkan sejumlah besar flare, tetapi juga pelemparan flare ke arah lapangan pertandingan, yang menyebabkan gangguan serius. Akibatnya, pertandingan terpaksa dihentikan sementara karena asap yang menyelimuti area lapangan.

Berdasarkan Pasal 70 ayat 1 dan ayat 4, serta Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, klub Bali United telah ditetapkan denda sebesar Rp250.000.000 sebagai sanksi atas pelanggaran yang terjadi. Langkah tegas ini diambil sebagai bentuk penegakan aturan dan disiplin di dalam dunia sepak bola, mengingat dampak negatif dari tindakan yang dilakukan oleh penonton tersebut.

Konteks ini menunjukkan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan dalam pertandingan sepak bola. Tidak hanya mengganggu jalannya pertandingan, aksi seperti ini juga dapat membahayakan dan merugikan banyak pihak. Denda yang diberikan kepada klub Bali United diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh klub lainnya agar tidak mengulangi pelanggaran serupa di masa mendatang.

Baca Juga:   Xabi Alonso 'Buah' dari Pelatih-pelatihnya Dahulu

Apabila terjadi pelanggaran yang sama dalam pertandingan yang akan datang yang melibatkan Bali United, maka dapat diantisipasi bahwa hukuman yang diberikan akan lebih berat. Hukuman tersebut mencakup pembatasan jumlah penonton di stadion, penutupan sebagian tribun penonton, serta kemungkinan laga kandang tanpa kehadiran penonton maupun pemindahan laga kandang di luar markas Bali United.

Dengan adanya potensi hukuman yang lebih berat jika pelanggaran terulang, penting bagi seluruh pihak untuk mendukung Serdadu Tridatu dengan lebih baik. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan mendukung bagi semua pihak yang terlibat dalam pertandingan di masa yang akan datang.

Melalui peristiwa yang telah terjadi, mari bersama-sama memberikan dukungan penuh bagi Bali United. Dengan berjalannya waktu, semoga kita semua dapat menciptakan suasana yang lebih kondusif dan menyenangkan untuk pertandingan-pertandingan yang akan datang.

Saat ini, Serdadu Tridatu tengah bertarung dalam pertandingan tandang putaran kedua melawan Borneo FC Samarinda pada Kamis malam, dalam upaya merebut tempat ketiga di Liga 1 musim 2023/2024. Mereka berjuang dengan penuh semangat di lapangan untuk meraih kemenangan yang diharapkan.

Baca Juga:   Inggris Disebut Sebagai Favorit Juara Euro 2024, Eks Chelsea Ini Malah Ngakak

Sebelumnya, dalam laga putaran pertama melawan tim Pesut Etam di Stadion Dipta, suporter memperlihatkan koreografi spektakuler di sisi utara stadion tersebut. Mereka memberikan dukungan luar biasa kepada Serdadu Tridatu yang berjuang di lapangan, menciptakan suasana yang memompa semangat para pemain.

Meskipun demikian, kegembiraan dari koreografi suporter tersebut berubah menjadi kekecewaan ketika pertandingan berakhir. Kejadian tak diinginkan terjadi di akhir laga, sehingga menyebabkan pertandingan sempat terhenti sementara dan hal tersebut berdampak pada tim secara keseluruhan.

Yabes, dari pihak manajemen, menyatakan apresiasi yang tinggi atas dukungan dan koreografi memukau yang ditunjukkan oleh suporter dalam laga kandang terakhir musim ini. Namun, ia juga menegaskan bahwa insiden yang terjadi pada akhir pertandingan membawa dampak yang kurang menyenangkan bagi tim. Semoga hal tersebut menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!