https://kabarolahraga.co.id/Apriyani Rahayu semakin mantap menyambut turnamen pertamanya setelah absen dari Olimpiade sejak Juli 2024. Apri, panggilan akrabnya, kini merasa lebih percaya diri dan tidak lagi takut akan cedera. Sebelumnya, cedera yang sering kambuh sepanjang tahun 2024 sempat membuatnya merasa turun naik dalam kepercayaan diri.
Kondisi tersebut tidak hanya memengaruhi kemampuan Apri dalam mengikuti turnamen BWF, tetapi juga berdampak pada hasil-hasil yang diraihnya bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti. Di puncaknya pada Olimpiade Paris, harapan untuk prestasi lebih tinggi terpatahkan ketika Apri dan Fadia mengalami tiga kekalahan di fase grup, hasil yang jauh dari yang diharapkan.
Setelah Olimpiade, Apri dan Fadia menjalani masa pemulihan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Fadia kemudian dipasangkan dengan Lanny Tria Mayasari sementara Apri fokus pada pemulihan diri. Pada waktu itu, kemungkinan Apri untuk tampil dalam turnamen-turnamen BWF masih menjadi pertanyaan besar.
Memasuki tahun 2025, terutama awal Februari, baru terungkap bahwa Apri akan kembali berpasangan dengan Fadia. Orleans Masters dan All England yang akan digelar pada bulan Maret menjadi dua ajang debut comeback mereka sebagai pasangan. Pasca pemulihan dan persiapan yang cukup, Apri dan Fadia siap untuk menghadapi tantangan baru di lapangan bulu tangkis internasional.
Apri menyambut turnamen dengan antusiasme yang tinggi, menunjukkan kesiapan maksimalnya. Sebagai peraih medali emas Olimpiade Tokyo bersama Greysia Polii, Apriyani telah mempersiapkan dirinya dengan matang, bahkan tanpa rasa takut terhadap cedera yang mungkin terjadi. Dia menyatakan bahwa rasa percaya diri yang kuat telah menguat dalam dirinya, mengatasi masa-masa ketidakjelasan yang pernah dialaminya sebelumnya.
Dalam wawancara dengan pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Apriyani mengungkapkan perjalanan emosionalnya. Dia menyadari pentingnya kejujuran terhadap diri sendiri dan telah melalui proses belajar yang mendalam bersama psikolog serta asisten pelatih, Nitya Krishinda Maheswari. Apriyani bersyukur karena kini telah merasa sangat percaya diri dan semangatnya sebagai pejuang telah kembali, dengan dukungan dan arahan dari mbak Tintin.
Dalam upaya membangun kepercayaan diri, Apriyani menjelaskan hubungannya dengan asisten pelatihnya mba Tintin. Mba Tintin meminta Apriyani untuk saling percaya satu sama lain, menciptakan komunikasi yang baik dan membangun kepercayaan yang saling menguatkan. Kolaborasi yang baik antara keduanya telah membawa Apriyani ke tingkat kepercayaan diri yang tinggi, tanpa keraguan yang menghambatnya.
Apriyani menekankan pentingnya kepercayaan dalam hubungan kerja sama dengan mba Tintin. Dia mengungkapkan bahwa kepercayaan saling mendukung merupakan kunci bagi keberhasilan mereka. Dengan komunikasi yang terbuka dan kepercayaan yang kokoh, Apriyani merasa lebih mantap dalam persiapannya untuk turnamen yang akan datang. Kini, Apriyani telah mencapai tingkat keyakinan yang tinggi dan tidak lagi merasa takut atau ragu-ragu.
Dalam pernyataannya, Apriyani menegaskan bahwa kepercayaan dan dukungan yang diberikan oleh mba Tintin telah memberikan dampak positif yang besar pada dirinya. Mereka telah berhasil membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung, menciptakan lingkungan yang memungkinkan Apriyani untuk berkembang secara maksimal. Dengan rasa percaya diri yang kini mengalir dalam dirinya, Apriyani siap menghadapi tantangan dengan penuh semangat dan keyakinan yang tinggi.
