Sepak BolaBerita

AC Milan Belum Pernah Menang di Serie A, Sekarang Berjarak 1 Poin dari Zona Degradasi

Bambang Sutini
×

AC Milan Belum Pernah Menang di Serie A, Sekarang Berjarak 1 Poin dari Zona Degradasi

Share this article
AC Milan

AC Milan masih terus mencari kemenangan pertama mereka di musim Serie A 2024/2025. Dalam pertandingan terbarunya melawan Lazio, tim yang dibimbing oleh Paulo Fonseca hanya mampu bermain imbang di Stadion Olimpico. Meskipun unggul terlebih dahulu berkat gol dari Strahinja Pavlovic, Milan harus menerima kenyataan pahit ketika Lazio berhasil membalikkan keadaan lewat gol Valentin Castellanos dan Boulaye Dia.

Namun, semangat juang Rossoneri tak pernah padam. Rafael Leao menjadi pahlawan bagi tim dengan mencetak gol penyelamat, sehingga pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2. Hasil ini menambah catatan dua seri dan satu kekalahan bagi Milan di awal musim, membuat mereka tercecer di peringkat ke-14 klasemen Serie A.

Kendati demikian, Milan harus terus bekerja keras untuk keluar dari tren negatif ini. Dengan hanya mengantongi dua poin dari tiga pertandingan, mereka berkutat di posisi yang riskan, hanya berselisih satu poin dari zona degradasi. Persaingan di Serie A semakin ketat, dengan Monza, Como 1907, dan Venezia juga menempel di posisi yang sama dekat dengan batas bawah klasemen.

Baca Juga:   Liverpool Abroad di Bursa Transfer Liga Inggris, Bidik 2 Pemain Series A Incaran Arne Slot

Keberuntungan sepertinya belum berpihak pada Milan di awal musim ini, namun optimisme tetap harus dijaga agar performa tim tidak semakin merosot. Dukungan dari para suporter juga menjadi kunci penting untuk mengangkat semangat para pemain dan melawan rintangan di depan. Rossoneri harus segera bangkit untuk meraih kemenangan pertama dan mengubah arah langkah mereka di Serie A.

Performa Milan

AC Milan

Pelatih Paulo Fonseca telah mengakui bahwa Milan tidak menunjukkan performa yang memuaskan dalam pertandingan melawan tuan rumah Lazio, terutama pada babak kedua. Fonseca menegaskan, “Saya merasa kami berhasil tampil bagus pada paruh pertama karena kami mampu mengontrol permainan. Namun, babak kedua sungguh berbeda. Kami mengizinkan Lazio untuk mengambil alih kendali karena kami kehilangan semangat untuk memainkan bola secara kolektif.”

“Saat kami melangkah ke babak kedua, strategi yang kami terapkan benar-benar berubah. Kami sering kali kehilangan bola di sisi kiri lapangan, hal ini menjadi tren yang mencolok. Saat tim tidak lagi menerapkan pressing tinggi dan keberanian untuk bermain menurun, ruang gerak kami terbatas. Akibatnya, kami kesulitan untuk menciptakan peluang yang jelas.”

Baca Juga:   Yah! Jens Raven Absen Bela Timnas Indonesia U-19 Lawan Argentina, Korea Selatan, dan Thailand, Apa Penyebabnya?

“Fonseca juga menyadari bahwa momen yang dialami timnya saat itu tidak menggembirakan. Pemain-pemain lebih cenderung fokus untuk mencegah kebobolan gol, namun dengan bertahan terus-menerus, kenyamanan dalam bermain pun terancam. Sang pelatih menekankan pentingnya mengendalikan jalannya pertandingan agar tim dapat kembali ke jalur kemenangan dengan keselarasan yang lebih baik.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!