Berita

Murid Rossi Sempat Cekcok saat Latihan MotoGP Thailand

Bambang Sutini
×

Murid Rossi Sempat Cekcok saat Latihan MotoGP Thailand

Share this article

https://kabarolahraga.co.id/Dua murid dari akademi VR46 milik Valentino Rossi terlibat dalam insiden cekcok selama sesi latihan bebas FP2. Meskipun saat ini keduanya sudah berdamai, Franco Morbidelli diberi sanksi atas insiden tersebut. Francesco Bagnaia menunjukkan rasa marahnya terhadap Franco Morbidelli karena mengganggu catatan waktunya saat mencoba mencapai Q2 dengan mencari waktu terbaik. Morbidelli melambat di tikungan ke-5, menyebabkan Bagnaia kesal dan menunjukkan gestur mengangkat tangan, memicu cekcok di antara kedua murid akademi tersebut.

Tindakan Morbidelli dianggap berbahaya oleh steward dan dia dikenai sanksi penalti mundur 3 grid. Namun, keduanya akhirnya berdamai seperti yang terlihat dalam unggahan di akun Instagram MotoGP, di mana Bagnaia menyambangi Morbidelli dan keduanya saling bersalaman. Morbidelli mengakui kesalahannya dan berjanji untuk memperbaikinya, menyampaikan permintaan maaf kepada Bagnaia atas insiden tersebut.
Meskipun Morbidelli mengakui kesalahannya dan menerima sanksi yang diberikan, dia juga merasa bahwa tindakannya sangat berbahaya. Rider dari tim Pertamina Enduro VR46 itu mengakui bahwa dia sering melakukan kesalahan serupa dan berkomitmen untuk memperbaikinya, terutama dalam hal membuka gas dan menjaga posisinya di lintasan. Sementara itu, Bagnaia harus puas mengakhiri sesi latihan di posisi ke-11 dan harus memulai dari Q1 setelah catatan waktunya dibatalkan oleh race direction karena bendera kuning berkibar setelah kecelakaan Marco Bezzecchi.

Baca Juga:   Pertamina Enduro VR46 Bersandar pada Morbidelli

Bagnaia mengungkapkan rasa kekesalannya terhadap race direction daripada insiden yang melibatkan Franky, menyebut bahwa mereka melakukan kesalahan besar. Menurutnya, bendera kuning dikibarkan dari tikungan delapan ke tikungan tiga tanpa adanya kejadian jatuh di sana. Meskipun race direction mengakui kesalahannya, mereka menolak untuk mengembalikan lap Bagnaia karena alasan tertentu.
Menurut Bagnaia, keputusan tersebut dianggap tidak adil olehnya dan rekan-rekan pebalap lainnya karena masalah keselamatan ini seharusnya diatasi secara serius. Ia menegaskan bahwa ini bukan pertama kalinya ia tidak sepakat dengan race direction, namun hal ini tetap terjadi. Bagnaia merasa kehilangan peluang karena mereka memulai sesi sedikit terlambat ketika waktu balapan sudah berjalan.
Bagnaia menyatakan bahwa kesalahannya terletak pada kurangnya kesempatan yang diberikan akibat kesalahan race direction tersebut. Ia merasa bahwa hal ini menjadi penghambat bagi dirinya dan pebalap lainnya dalam mengejar hasil yang optimal. Meskipun demikian, Bagnaia merasa frustasi dengan keputusan yang diambil dan merasa bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan standar keselamatan yang seharusnya dijunjung tinggi.
Bagi Bagnaia, masalah ini lebih dari sekadar insiden balapan biasa. Ia menekankan bahwa faktor keselamatan merupakan hal yang sangat penting dalam balap motor, dan ketidaksetujuannya terhadap keputusan race direction merupakan bentuk kepeduliannya terhadap keselamatan semua pebalap. Meskipun menghadapi situasi yang mengecewakan, Bagnaia tetap bersikeras bahwa ini adalah masalah yang harus diperjuangkan demi kebaikan bersama.
Bagnaia menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keselamatan di lintasan balap. Baginya, komunikasi yang jelas dan tindakan yang sesuai sangatlah penting untuk menjaga integritas dan keselamatan dalam dunia balap motor. Ia berharap agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait untuk lebih berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan dalam setiap keputusan yang diambil.

Baca Juga:   Morbidelli Tak Pusing dengan Pilihan Motor Bagnaia dan Marc Marquez

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!