https://kabarolahraga.co.id/Federico Valverde mendapat kritik karena dianggap kurang efektif bermain sebagai sayap, namun pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, tidak terlalu memperdulikan kritikan tersebut. Valverde dikenal sebagai pemain serba bisa dalam skuad Real Madrid, meskipun posisinya asli sebagai gelandang tengah, ia juga bisa bermain sebagai penyerang sayap atau bek sayap.
Dalam dua pertandingan Liga Spanyol musim ini, Valverde dimainkan sebagai bek sayap kanan karena Carvajal dan Vazquez mengalami cedera. Ancelotti menanggapi kritik tentang penempatan posisi Valverde yang tidak sesuai dengan posisi aslinya dengan santai. Ancelotti menegaskan bahwa Valverde adalah pemain yang fleksibel, telah bermain di berbagai posisi seperti bek sayap, gelandang bertahan, gelandang tengah, dan penyerang sayap.
Ancelotti mengungkapkan bahwa Valverde bukanlah pemain biasa karena telah membuktikan kemampuannya di berbagai posisi lapangan. Meskipun ada yang mengkritik bahwa Valverde tidak nyaman bermain di posisi yang tidak biasa baginya, Ancelotti tetap yakin dengan kontribusi Valverde. Ancelotti menegaskan bahwa Valverde telah menjadi pemain kunci bagi Real Madrid, bahkan saat diposisikan sebagai penyerang sayap.
Ancelotti menegaskan bahwa Valverde telah berperan penting dalam kesuksesan Real Madrid, termasuk dalam meraih dua gelar Liga Champions. Ancelotti tidak terlalu memperdulikan pandangan negatif tentang penempatan posisi Valverde karena menurutnya, Valverde memiliki kemampuan yang vital bagi tim. Ancelotti menekankan bahwa Valverde adalah elemen fundamental dalam skuad Real Madrid dan telah membuktikan kelasnya di berbagai posisi yang dimainkannya.
Badai cedera yang menimpa Real Madrid merupakan sebuah tantangan yang tidak bisa dihindari oleh Carlo Ancelotti. Ancelotti merasa perlu melakukan rotasi dalam skuadnya, yang mengharuskan pemain-pemain untuk bersedia mengorbankan posisi mereka, seperti yang dilakukan oleh Camavinga dan Tchouameni yang pada awalnya merupakan gelandang bertahan namun diadaptasi sebagai bek tengah.
Kondisi di mana tim mengalami begitu banyak cedera, terutama yang bersifat jangka panjang, membuat rotasi skuad menjadi suatu hal yang sulit dilakukan menurut Ancelotti. Ancelotti menyadari bahwa dalam situasi seperti itu, perlu adanya penyesuaian taktis dan struktural dalam tim. Pemain-pemain yang biasanya beroperasi di posisi tertentu harus bersedia mengisi posisi lain untuk menjaga keseimbangan tim.
Ancelotti memahami pentingnya fleksibilitas dan adaptasi dalam menghadapi cedera yang melanda timnya. Dengan keterbatasan jumlah pemain yang tersedia, Ancelotti harus mencari solusi kreatif untuk menjaga performa tim tetap kompetitif. Pemain seperti Camavinga dan Tchouameni menunjukkan kemampuan mereka untuk berperan di posisi yang berbeda, menunjukkan kesediaan mereka untuk beradaptasi demi kebaikan tim.
Ancelotti menekankan bahwa situasi cedera yang melanda timnya memerlukan kesabaran dan kerja keras dari semua pihak terkait. Menyikapi tantangan ini dengan sikap positif dan kerja sama tim yang solid menjadi kunci dalam menghadapi masa sulit ini. Ancelotti berharap bahwa dengan semangat juang yang tinggi dan kerja tim yang kompak, Real Madrid dapat mengatasi cedera dan tetap bersaing di level tertinggi.
Ancelotti menegaskan bahwa dalam situasi sulit seperti ini, komunikasi antara staf teknis dan pemain sangat penting. Koordinasi yang baik dan pemahaman bersama tentang peran masing-masing menjadi faktor krusial dalam mengatasi tantangan cedera ini. Ancelotti dan timnya berupaya untuk tetap solid dan fokus dalam menghadapi setiap pertandingan dengan semangat pantang menyerah.
