https://kabarolahraga.co.id/Ada momen kegemparan ketika Lionel Messi terlihat marah-marah di akhir laga antara Inter Miami dan New York City FC. Dalam pertandingan di Chase Stadium, Messi menunjukkan penampilan impresif dengan menciptakan dua assist untuk gol-gol Inter Miami, meskipun timnya tidak mampu meraih kemenangan. Inter Miami, yang harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-23, harus puas dengan hasil imbang 2-2 dalam pertandingan Major League Soccer (MLS) 2025 tersebut.
Perkara kartu merah yang diterima timnya sepertinya telah meningkatkan ketegangan para pemain Inter Miami, bahkan hingga akhir pertandingan. Messi dan rekan-rekannya tidak puas dengan performa wasit Alexis Da Silva sepanjang pertandingan. Saat peluit akhir dibunyikan, Lionel Messi bahkan langsung mendatangi wasit tersebut. Dengan ekspresi kesal, ia terlihat mengomel sambil menunjuk ke arah wasit.
Atas tindakannya tersebut, Lionel Messi akhirnya mendapatkan kartu kuning dari wasit Alexis Da Silva. Meskipun demikian, La Pulga, julukan Messi, masih terlihat marah dan mengomel sebelum akhirnya meninggalkan lapangan. Kejadian ini menciptakan kehebohan di dunia sepak bola dan menarik perhatian para penggemar serta ahli pembaca gerak bibir.
Baca juga artikel terkait sepakbola, “Messi Marah-marah ke Wasit, Ahli Pembaca Gerak Bibir Turun Tangan” untuk informasi lebih lanjut. Momen kontroversial ini menunjukkan betapa emosionalnya situasi di lapangan dan bagaimana pemain top seperti Messi juga dapat terpengaruh oleh kejadian saat pertandingan.
Atas tindakan tersebut, Lionel Messi diberikan kartu kuning oleh wasit Alexis Da Silva. Meskipun demikian, La Pulga, julukan Messi, masih melanjutkan protesnya meski akhirnya memutuskan untuk meninggalkan lapangan. Media TyC Sports kemudian meminta pendapat seorang pakar gerak bibir untuk menerka apa yang diucapkan Messi saat marah kepada wasit. Si pakar gerak bibir menduga Messi mengatakan, “Kamu adalah pengecut.”
Meskipun demikian, tidak dapat dipastikan dengan pasti apa yang sebenarnya diucapkan oleh Lionel Messi pada saat tersebut. Terlebih lagi, beberapa kali bintang asal Argentina itu menutupi bibirnya ketika mengomel kepada wasit. Insiden ini menimbulkan spekulasi dan perdebatan di kalangan penggemar dan analis mengenai apa yang sebenarnya terjadi selama pertandingan.
Reaksi Messi terhadap keputusan wasit menjadi sorotan utama setelah pertandingan. Kritik dan spekulasi pun berkembang, mengingat betapa pentingnya sikap dan perilaku seorang pemimpin seperti Messi dalam situasi yang penuh tekanan seperti ini. Hal ini menunjukkan betapa emosionalnya suasana dalam pertandingan tersebut dan dampaknya terhadap pemain sekelas Messi.
Dalam situasi yang memanas seperti itu, Messi menunjukkan sisi emosionalnya yang jarang terlihat di lapangan. Keputusannya untuk melanjutkan protes meskipun sudah diberikan kartu kuning dapat memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kompetisi ini bagi dirinya. Reaksi spontan Messi juga menyoroti betapa tingginya intensitas persaingan di level tertinggi sepak bola dan tekanan yang harus dihadapi oleh para pemain elit.
Dengan begitu banyak opini dan dugaan mengenai kata-kata yang diucapkan oleh Messi, kejadian ini menambah elemen dramatis dalam dunia sepak bola. Meskipun terjadi di tengah sorotan, misteri mengenai ucapan Messi pada saat itu tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan secara pasti, meninggalkan ruang untuk spekulasi dan interpretasi yang beragam di kalangan penggemar dan analis sepak bola.