https://kabarolahraga.co.id/Manchester United terpaksa mengeluarkan biaya besar sebesar Rp 300 miliar sebagai pesangon setelah memecat Erik ten Hag dan Dan Ashworth. Keputusan ini diambil setelah serangkaian hasil buruk yang dialami klub berjuluk Setan Merah di awal musim. Ten Hag kehilangan posisinya pada bulan Oktober meskipun baru saja menandatangani kontrak baru empat bulan sebelumnya.
Kontrak baru Ten Hag diberikan setelah berhasil membawa MU meraih gelar Piala FA dengan mengalahkan Manchester City, meskipun klub hanya finis di peringkat kedelapan, hasil terburuk yang pernah mereka capai di Premier League. Selain pemecatan Ten Hag, Manchester United juga memutuskan untuk mengakhiri kontrak Dan Ashworth, yang baru menjabat sebagai Direktur Olahraga selama lima bulan. Ashworth direkrut dari Newcastle United dengan biaya yang cukup besar.
Meskipun melakukan dua pemecatan ini, Manchester United belum mampu meningkatkan performanya, saat ini masih tertahan di posisi ke-15 dalam klasemen Liga Inggris, meskipun sudah menunjuk Ruben Amorim sebagai pengganti. Tindakan ini tidak hanya berdampak pada performa tim, tetapi juga membuat MU harus mengeluarkan total 14,5 juta paun atau sekitar Rp 295 miliar untuk pesangon kepada keduanya.
Dalam laporan keuangan tersebut, terungkap bahwa total pemasukan Manchester United dari hak siar mengalami penurunan sekitar 42,1 persen menjadi 61,6 juta paun, terutama disebabkan oleh partisipasi klub dalam Liga Europa. Meskipun demikian, terjadi kenaikan sebesar 3,4 juta paun dalam pemasukan dari sponsor setelah menandatangani kontrak dengan Qualcomm.
Kondisi keuangan yang kurang menguntungkan mendorong manajemen Manchester United di bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe untuk melakukan pemutusan hubungan kerja kepada lebih dari 200 pegawai sejak 20 Februari tahun sebelumnya. Langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk menyesuaikan struktur biaya dengan kondisi keuangan yang ada, dengan harapan dapat mengatasi tantangan keuangan yang dihadapi oleh klub.
Dampak partisipasi dalam Liga Europa terhadap pemasukan klub menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi kinerja keuangan Manchester United. Meskipun demikian, peningkatan dalam pemasukan dari sponsor setelah menjalin kerjasama dengan Qualcomm memberikan sedikit hembusan positif dalam situasi keuangan yang sulit.
Manajemen klub di bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe dihadapkan pada tugas berat untuk mengelola kondisi keuangan yang tidak stabil. Tindakan keras seperti PHK terhadap ratusan pegawai merupakan langkah yang diambil untuk mengurangi biaya operasional dan mengakomodasi penyesuaian struktur organisasi demi menjaga keberlanjutan keuangan klub dalam jangka panjang.