BeritaSepak Bola

Tersingkir karena Gol Offside MU Sulit Diterima Leicester

Bambang Sutini
×

Tersingkir karena Gol Offside MU Sulit Diterima Leicester

Share this article

https://kabarolahraga.co.id/Leicester City mengalami kekalahan yang pahit setelah tersingkir secara kontroversial dari Piala FA. Gol offside yang dicetak oleh Harry Maguire menjadi pukulan berat bagi mereka. Pertandingan dramatis di Old Trafford pada Sabtu (8/2/2025) dini hari WIB berakhir dengan kekalahan 1-2 bagi The Foxes, meskipun sempat memimpin lewat gol Bobby De Cordova-Reid sebelum akhirnya kebobolan oleh Joshua Zirkzee dan Maguire.

Gol kontroversial Maguire terjadi pada masa injury time dan menjadi sumber polemik. Bek berusia 31 tahun itu mencetak gol dari posisi offside saat menerima umpan dari Bruno Fernandes melalui tendangan bebas. Kehadiran VAR yang absen dalam babak keempat Piala FA turut menambah kompleksitas kontroversi tersebut. FA baru menerapkan teknologi VAR mulai babak kelima musim ini, berbeda dengan penggunaannya sebelumnya yang dimulai sejak babak ketiga jika tuan rumahnya merupakan klub Premier League.

Manajer Leicester, Ruud van Nistelrooy, yang juga merupakan mantan pemain Manchester United, menilai bahwa kekalahan timnya bukan semata-mata karena Setan Merah memanfaatkan momen injury time. Baginya, hal ini bukanlah tentang momen legendaris “Fergie Time.” Meskipun kekalahan tersebut mengecewakan, Leicester City harus berani menghadapi kontroversi gol offside yang memengaruhi jalannya pertandingan dan hasil akhirnya. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran teknologi VAR dalam menghindari kesalahan yang berdampak besar dalam sepakbola profesional. Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, Leicester City akan memetik pelajaran berharga dari kejadian ini untuk memperbaiki kinerja dan menghadapi tantangan mendatang dengan lebih siap dan waspada.

Baca Juga:   Semen Padang Vs Persib: Maung Gagal Kalahkan Kabau Sirah Sejak 2016

Manajer Leicester, Ruud van Nistelrooy, yang sebelumnya bermain untuk Manchester United, menegaskan bahwa kekalahan timnya bukan disebabkan oleh Setan Merah memanfaatkan momen injury time, bukan seperti saat legendaris Fergie Time terjadi. “Kami tidak kalah karena Fergie time, kami kalah karena offside. Hal ini seharusnya tidak terjadi,” ungkapnya kepada ITV seperti dilansir oleh BBC.

Menurut Nistelrooy, keberadaan VAR memperlihatkan bahwa keputusan tersebut hanya berjarak sentimeter, bahkan beberapa inchi. Perbedaan sejauh setengah meter ini terlihat jelas. “Keputusan sulit untuk diterima karena sebenarnya tim kami seharusnya berada pada posisi yang seimbang pada akhirnya. Kemudian, di babak tambahan, kami tetap menjaga peluang dalam pertandingan, dan kami tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” tambah Nistelrooy.

Pertandingan antara Manchester United dan Leicester juga menunjukkan bahwa Setan Merah beruntung karena absennya VAR dalam pertandingan tersebut. “Kami tidak kalah karena Fergie time, kami kalah karena offside. Ini tak harus terjadi,” tegas Nistelrooy dalam wawancara dengan ITV, yang dikutip oleh BBC.

Baca Juga:   PSG Akhirnya Buka Pembicaraan dengan MU terkait Jadon Sancho

Nistelrooy menyoroti pentingnya keputusan yang diambil oleh VAR dalam situasi-situasi yang sangat tipis seperti ini. “VAR memperlihatkan bahwa keputusan berada pada jarak yang sangat dekat, bahkan beberapa inchi. Ini merupakan perbedaan yang sangat signifikan,” ungkapnya.

Bagi Nistelrooy, keputusan kontroversial tersebut membuat pertandingan menjadi sulit untuk diterima, terutama karena Leicester sebenarnya bermain cukup untuk menyamakan kedudukan. “Tim kami layak untuk meraih hasil imbang pada akhirnya. Namun, di babak tambahan, kami tetap memberikan perlawanan dan tetap mempertahankan peluang kami, meskipun tidak pernah bisa diprediksi apa yang akan terjadi,” jelas Nistelrooy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!