Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia telah berpisah setelah hubungan kerja mereka diakhiri. Meskipun begitu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa tidak ingin terkesan seperti habis manis sepah dibuang. Pengumuman perpisahan dengan Shin Tae-yong diumumkan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Menara Danareksa, Ruangan Aryanusa, Jakarta, pada hari Senin (6/1) siang.
Menurut Thohir, dibutuhkan kepemimpinan yang mampu menerapkan strategi yang disepakati oleh para pemain, meningkatkan komunikasi, serta mengimplementasikan program yang lebih baik untuk Timnas Indonesia. Sumardji telah bertemu dengan Shin Tae-yong pagi sebelumnya, dan coach Shin telah menerima surat pemutusan hubungan kerja. Proses selanjutnya mengenai akhir hubungan mereka masih akan dilakukan.
Erick Thohir menyatakan bahwa terdapat dinamika yang terjadi di dalam Timnas Indonesia, yang sudah berlangsung sejak pertengahan Oktober ketika tim menghadapi China dalam lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Thohir mengakui kompleksitas dinamika tersebut dan menekankan pentingnya mengambil keputusan dengan bijaksana. Waktu yang dianggap terbaik untuk mengakhiri kerjasama adalah hari ini, mengingat Timnas Indonesia memiliki waktu hampir dua setengah bulan menuju lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Dinamika yang terjadi saat ini sangat kompleks, sudah dimulai sejak sebelum kita menghadapi China. Jika kita mengambil keputusan terlalu tergesa-gesa pada saat itu, itu mungkin tidak akan menghasilkan hasil yang baik. Saat ini adalah waktu yang terbaik untuk bertindak, karena kita masih memiliki hampir dua setengah bulan untuk persiapan lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026,” paparnya.
Menurut berita juga, muncul rumor tentang adanya perpecahan di dalam Timnas Indonesia dan hubungan yang kurang baik antara beberapa pemain dengan Shin Tae-yong. Namun, Erick Thohir menolak untuk membahas rumor-rumor tersebut dan justru mengungkapkan rasa terima kasih kepada Shin Tae-yong yang telah membawa Skuad Garuda mencapai prestasi yang membanggakan.
“Saya tidak ingin membahas detail tentang dinamika tersebut, juga tidak ingin terkesan bahwa semuanya menjadi sia-sia. Kami sangat berterima kasih dan hubungan saya dengan pelatih Shin Tae-yong juga tetap baik,” tegasnya.
PSSI menyadari pentingnya hubungan yang harmonis antara pelatih dan pemain dalam membangun tim yang berkualitas. Sebagai contoh, ia menyinggung tentang pentingnya kerjasama di antara pemain dan pelatih seperti yang terjadi di Manchester City, di mana satu pemain seperti Rodri memiliki peran yang sangat vital bagi kesuksesan tim.
“Timnas ini milik Indonesia, bukan milik federasi, pelatih, atau individu tertentu. Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dan melakukan segala upaya untuk kemajuan timnas Indonesia,” tutup Erick Thohir.