Sepak BolaBerita

Imbang Rasa Kalah Bagi Manchester United

Bambang Sutini
×

Imbang Rasa Kalah Bagi Manchester United

Share this article
Manchester United

Manchester United bermain imbang melawan Twente dalam pertandingan Liga Europa 2024/2025 yang diadakan baru-baru ini. Christian Eriksen, pemain kunci dalam tim, merasakan bahwa hasil seri tersebut seolah menjadi kekalahan bagi mereka.

Laga seru antara Manchester United dan Twente berlangsung di Old Trafford pada matchday 1 League Phase Liga Europa 2024/2025. Pertandingan tersebut berlangsung pada Kamis (26/9/2024) dini hari WIB dan berakhir dengan skor akhir 1-1. Meskipun Setan Merah mampu unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicetak oleh Eriksen pada menit ke-35.

Sayangnya, keunggulan Manchester United tidak dapat dipertahankan hingga peluit panjang berbunyi. Twente bangkit di babak kedua, dan penyerang mereka, Sam Lammers, mencetak gol penyeimbang pada menit ke-68 setelah memanfaatkan kesalahan yang dilakukan oleh Eriksen.

Mengecewakan

Manchester United

Eriksen meluapkan kekecewaannya terhadap hasil pertandingan ini. Baginya, penampilan Setan Merah sangat mengecewakan dalam laga tersebut.

“Dalam pikiranku, kita semua merasakan bahwa tim kita telah mengecewakan dan kami mengharapkan hasil yang lebih memuaskan pada akhirnya. Jelas sekali bahwa penampilan kami jauh dari kata memuaskan,” ujar Eriksen kepada TNT Sports.

Baca Juga:   Shin Tae-yong Minta Fans Korea Selatan Dukung Kiprahnya di Timnas Indonesia: Saya Bekerja Keras Mengharumkan Nama Bangsa

“Dari sudut pandangku, mereka terlihat sangat bernafsu meraih lebih banyak. Tampaknya harapan mereka terhadap penampilan tim tidak terpenuhi – sungguh suatu hal yang disayangkan.”

Imbang Rasa Kalah

Keberhasilan Manchester United meraih hasil imbang di pertarungan terbarunya mengejutkan banyak orang. Meskipun sangat diunggulkan, tim hanya mampu mencatat skor imbang. Namun, bagi Eriksen, hasil tersebut seperti sebuah kekalahan yang pahit.

Menurut Eriksen, pemain sepak bola profesional seharusnya memiliki naluri dan insting yang tajam. Mereka memahami betul apa yang diperlukan di lapangan dan apa yang harus dihindari. Meskipun pertandingan berakhir tanpa kekalahan, atmosfer yang tercipta terasa begitu menyakitkan bagi timnya.

Setiap anggota tim menyadari bahwa mereka tidak kalah dalam pertandingan tersebut. Meski demikian, rasa kekecewaan dan frustrasi setelah bermain imbang seperti memakan hati. Bagi Eriksen, hasil imbang serasa menggiringnya pada kekalahan yang memilukan, meninggalkan pertanyaan besar tentang performa tim yang seharusnya superior.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!