Mantan bintang Manchester United, Owen Hargreaves, mengungkapkan keyakinannya bahwa Setan Merah akan menghadapi tantangan besar dalam meraih trofi jika mengandalkan pemain seperti Joshua Zirkzee.
Zirkzee resmi bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2024 setelah dibeli dari Bologna dengan biaya transfer mencapai 36 juta pounds. Keputusan ini memunculkan efek instan ketika sang striker asal Belanda mencetak gol dalam debutnya melawan Fulham di pekan pertama Premier League.
Pada pertandingan berikutnya, Zirkzee dipercaya sebagai starter dalam kekalahan 0-3 dari Liverpool di pekan ketiga. Meskipun kalah, penampilannya cukup memuaskan dan hampir saja ia mencetak gol dua kali dalam laga tersebut.
Kehadiran Zirkzee telah memberikan warna baru bagi Manchester United, dengan dampak positif yang terlihat sejak awal musim. Meski demikian, Hargreaves menegaskan bahwa klub akan menghadapi kesulitan dalam meraih trofi besar jika hanya bergantung pada pemain seperti Zirkzee.
Zirkzee Bukan Solusi
Owen Hargreaves memuji Zirkzee sebagai talenta yang menonjol, namun dia enggan mempercayakan pemain berusia 23 tahun tersebut sebagai solusi jangka panjang bagi Manchester United. Dalam sebuah podcast yang dipandu oleh Rio Ferdinand, Hargreaves menyatakan, “Dia memiliki potensi yang menarik, namun tak sehebat Haaland yang mampu mencetak 40 gol dalam satu musim. Untuk meraih kemenangan, kita memerlukan penyerang yang mampu menaklukkan lawan dengan kekejaman.”
Menurut Hargreaves, Zirkzee berpotensi menjadi pilihan bagus sebagai pemain pengganti di skuat United. Mungkin akan berperan sebagai pemain cadangan ketiga atau keempat dalam tim. Meskipun demikian, Hargreaves menekankan bahwa untuk meraih kemenangan secara konsisten, tim memerlukan seorang penyerang yang mampu mencetak gol secara konsisten dan memberikan ancaman nyata bagi pertahanan lawan.
Sementara Hargreaves mengapresiasi kualitas Zirkzee, ia memandang bahwa penyerang tersebut belum sepenuhnya siap untuk mengemban peran utama sebagai ujung tombak Manchester United. Ungkapan Hargreaves tersebut memberikan gambaran bahwa United memerlukan pemain lini depan yang tangguh dan dapat diandalkan untuk meraih hasil maksimal dalam perburuan gelar di level tertinggi.
Butuh Striker Tajam
Hargreaves meyakini bahwa Manchester United harus segera merekrut seorang pencetak gol berbakat jika ingin mengejar ketertinggalan dari rival-rivalnya. Menurutnya, hal tersebut sangat penting untuk menambah kekuatan serangan tim dan meningkatkan daya saing. Dia percaya bahwa dengan kehadiran pemain yang tajam dalam mencetak gol, United akan mampu bersaing lebih baik di level tertinggi.
Menurut Hargreaves, Haaland adalah contoh yang patut dijadikan panutan. Dia dianggap sebagai seorang “pencetak gol robot” yang mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mencetak gol. Meskipun United memiliki pemain seperti Hojlund dan Zirkzee, Hargreaves meyakini bahwa Haaland telah menunjukkan kualitasnya secara meyakinkan. Dengan kemampuannya yang luar biasa, Haaland dianggap sebagai pemain yang diperlukan United untuk mencapai kesuksesan.
Hargreaves juga menyatakan bahwa United perlu seorang “pembunuh” di lini serang, seperti Ruud van Nistelrooy. Dia menekankan pentingnya memiliki seorang striker yang mampu menghasilkan gol secara konsisten dan efektif. Dengan merekrut pemain dengan kemampuan mengesankan seperti Ruud, United diharapkan bisa meningkatkan daya gedor tim mereka dan mencapai hasil yang lebih memuaskan di kompetisi-kompetisi yang mereka ikuti.
Beli Pemain
Hargreaves tidak mengungkapkan keyakinan penuhnya terhadap beberapa rekrutan terbaru Manchester United. Ia menyarankan agar Setan Merah memfokuskan upayanya untuk mendatangkan pemain yang mampu membawa pulang trofi-trofi bergengsi.
“Saya rasa, Man United harus berpikir matang sebelum merekrut pemain baru. Mereka sebaiknya hanya mengejar pemain yang memiliki kemampuan untuk meraih gelar Premier League dan Liga Champions. Jika tidak, lebih baik menyimpan uang untuk kesempatan yang lebih tepat,” tambahnya.
Yoro, pemain muda berbakat, mungkin bisa menjadi jawaban atas kebutuhan tim. Meski demikian, rasa khawatir muncul karena United nampak lebih memilih untuk mendatangkan pemain “pengisi” daripada pemain yang benar-benar dapat mengangkat prestasi tim ke level berikutnya.
