BeritaSepak Bola

Nasib 3 Penyerang Top Serie A yang Terlunta-lunta: Trio COD Mencari Klub Baru

Bambang Sutini
×

Nasib 3 Penyerang Top Serie A yang Terlunta-lunta: Trio COD Mencari Klub Baru

Share this article
Federico Chiesa

Tiga maestro menyerang Serie A terkenal, yakni Federico Chiesa, Victor Osimhen, dan Paulo Dybala, kini merasakan getirnya gelombang takdir yang tak menentu. Layaknya kapal yang terombang-ambing, mereka tersesat di lautan ketidakpastian, tanpa tahu kemana arah kapal mereka melaju.

Bulan ini, bursa transfer musim panas 2024 masih terbuka, namun bayangan penutupan bursa transfer itu semakin dekat. Seperti gumpalan awan mendung yang mengancam hujan, nasib trio penyerang ini semakin kabur untuk diuraikan.

Di pentas Eropa, gemuruh transfer pemain telah memenuhi langit-langit, namun suara gemuruh itu tak mampu meredakan kegalauan Trio COD. Federico Chiesa, Victor Osimhen, dan Paulo Dybala, ketiganya sama-sama terkatung-katung di palung ketidakpastian, menantikan cahaya terang di ujung lorong keputusasaan.

Trio COD seakan berada di persimpangan jalan yang buntu, di antara kepergian dan keberadaan. Bagi mereka, Serie A adalah panggung gemerlap yang seharusnya menjadi medan kemenangan. Namun kini, mereka hanyut dalam arus ketidakpastian, menantikan tuntunan untuk menemukan jalan pulang.

Pernah Juara

Mengagumkan memang melihat Federico Chiesa, Victor Osimhen, dan Paulo Dybala dalam aksinya di lapangan. Mereka merupakan pemain yang menawan dengan kemampuan menyerang yang luar biasa. Osimhen bahkan pernah menjadi pencetak gol terbanyak alias Capocannoniera pada musim 2022/2023 yang lalu, mengokohkan posisinya di kancah sepakbola Italia.

Prestasi individu Osimhen sejalan dengan keberhasilan Napoli sebagai tim. Pada saat yang bersamaan, Napoli meraih gelar Serie A atau Scudetto, berkat kontribusi gemilang sang striker. Kemenangan demi kemenangan menjadi bukti nyata bagaimana Osimhen dan Partenopei bersinergi dengan apik di lapangan.

Baca Juga:   Costa: Ronaldo Memudahkanku di Adu Penalti

Di sisi lain, Federico Chiesa, meskipun belum membawa Juventus meraih gelar Serie A, telah memberikan kontribusi berharga. Ia sukses membawa Bianconeri meraih trofi Coppa Italia sebanyak dua kali serta Supercoppa Italiana sekali. Keberhasilan Chiesa di pentas domestik menjadi pijakan kebanggaan bagi dirinya dan tim.

Sementara itu, Paulo Dybala telah meraih berbagai gelar juara selama berkarier di Juventus. Dengan total 11 trofi juara, termasuk lima gelar Scudetto, Dybala membuktikan kelasnya sebagai pemain top. Kontribusi gemilangnya turut mengukir sejarah Juventus dalam catatan prestisius klub.

Ketiganya, Chiesa, Osimhen, dan Dybala, meski memiliki kualitas luar biasa, terkadang mengalami tantangan di lapangan. Namun, mereka tetap berjuang keras demi mengukir prestasi yang lebih gemilang lagi. Keberhasilan, kegagalan, serta semangat juang mereka menjadi inspirasi bagi banyak penggemar dan pecinta sepakbola di seluruh dunia.

Chiesa

Di musim ini, Juventus telah mengakhiri kerja sama dengan Massimiliano Allegri. Mereka telah menunjuk Thiago Motta sebagai penggantinya dalam menangani Bianconeri.

Kehadiran Motta telah menjadi bayangan bagi Federico Chiesa. Si pemain berusia 26 tahun dipastikan tidak akan dimasukkan dalam rencana strategi pelatih asal Brasil tersebut.

“Mereka telah kami sampaikan dengan sangat tegas. Meskipun berbakat, namun mereka perlu mencari pilihan lain di mana mereka dapat bermain lebih intens. Bagi Chiesa dan kawan-kawannya, keputusan sudah diputuskan,” ungkap Motta seperti yang dilansir oleh Sky Sport Italia.

Meski begitu, Juventus tidak bisa begitu saja melepas Chiesa. Beberapa faktor menjadi penghalang bagi klub untuk melepaskan pemain nomor 7 ini.

Baca Juga:   Premier League Tidak Ingin Hapus VAR!

Faktor pertama adalah masalah harga. Chiesa dinilai seharga 35 juta euro dan Juventus diharuskan memberikan diskon hingga harga turun hingga 20 juta euro saja.

AC Milan kabarnya tertarik untuk mendatangkan Chiesa. Namun, kendala gaji yang terlalu besar membuat mereka kesulitan mengontraknya, ditambah dengan Juventus yang enggan untuk melepas sang penyerang ke klub Italia lainnya.

Selain itu, faktor lain yang membuat klub lain enggan untuk merekrutnya adalah riwayat cedera yang cukup mengkhawatirkan yang dimiliki oleh Chiesa.

Osimhen

Osimhen

Victor Osimhen menjadi buah bibir di jagat sepak bola Eropa dengan minat yang membludak dari klub-klub papan atas. Meski demikian, Napoli masih berkeras menahan sang pemain asal Nigeria dengan gigih.

Namun, di musim panas 2024 ini, Osimhen nampaknya menginginkan langkah baru. Ia dengan keras meminta untuk hengkang dari Estadio Diego Armando Maradona.

Kehadiran pelatih baru Napoli, yakni Antonio Conte, telah membuat gebrakan dengan menyiapkan pengganti potensial, yakni Romelu Lukaku dari Chelsea. Namun, Partenopei masih terkendala masalah dana untuk mewujudkan transfer sang striker Belgia tersebut.

Napoli sendiri telah menetapkan harga jual sebesar 130 juta euro untuk Osimhen. Namun, hingga kini belum ada klub yang bersedia memicu klausul rilis yang tak murah tersebut.

Chelsea dan PSG sempat berkomunikasi dengan Napoli terkait Osimhen, namun belum ada tawaran resmi yang diajukan. Begitu juga dengan Arsenal, yang kabarnya kembali membidik penyerang tajam tersebut.

Di sisi lain, sikap Conte yang mulai merenggut peran Osimhen semakin terlihat. Sang pemain tidak masuk dalam skuad yang berlaga melawan Verona, menandakan bahwa masa depannya di Napoli semakin meragukan.

Baca Juga:   Man United Kalah? Netizen: Cuma Pramusim, Arsenal Sih Terlalu Serius

Dybala

Selama tujuh musim lamanya, Paulo Dybala setia membela Juventus sebelum akhirnya memutuskan untuk berlabuh ke AS Roma di musim 2022/2023 yang lalu. Kini, ia masih terikat kontrak dengan Giallorossi hingga tahun 2025. Namun, mengapa Roma ingin melepasnya?

Alasannya ternyata terkait dengan masalah finansial. Klub ibu kota sedang berupaya keras untuk menstabilkan kondisi keuangannya yang sempat goyah. Situasi ini menjadi semakin rumit seiring dengan klausul di kontrak Dybala. Jika sang pemain tampil dalam 15 pertandingan, kontraknya akan secara otomatis diperpanjang di Roma. Ini berarti gaji yang harus dibayarkan kepada Dybala akan melonjak menjadi tujuh juta euro, memberatkan keuangan klub.

Kemungkinan terburuk bagi Roma adalah terus mengandalkan Dybala dalam jumlah pertandingan tersebut. Hal ini akan membuat kontraknya secara otomatis diperpanjang, menimbulkan beban gaji yang besar bagi klub. Oleh karena itu, opsi terbaik bagi Roma adalah melepas Dybala dan berharap mendapatkan pemasukan yang cukup signifikan, diperkirakan antara 15 hingga 20 juta euro.

Roma sudah mulai mempersiapkan diri untuk kehidupan tanpa kehadiran Dybala. Mereka telah mengamankan tanda tangan Matias Soule sebagai langkah awal dalam rangkaian perubahan tersebut. Namun, meskipun demikian, Dybala masih bertahan di klub dan belum menunjukkan tanda-tanda untuk segera hengkang, bahkan ketika musim telah dimulai. Meski ada minat dari Al Qadsiah, sepertinya sang penyerang masih ingin terus berkiprah di Stadion Olimpico.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!