Sepak BolaBerita

Sanksi Komdis ke PSS Sleman Coreng Muka Ketum PSSI

Bambang Sutini
×

Sanksi Komdis ke PSS Sleman Coreng Muka Ketum PSSI

Share this article
PSS Sleman

Koordinator SOS, Akmal Marhali, menegaskan keras terkait keputusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI terhadap PSS Sleman terkait kasus match fixing. Menurutnya, hukuman yang diterima oleh klub tersebut beberapa waktu lalu tidak hanya merugikan PSS Sleman, tetapi juga mencoreng nama baik Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

SOS, sebuah lembaga yang peduli dengan perbaikan tata kelola sepak bola di Indonesia, menilai bahwa keputusan Komdis yang dianggap tidak berdasar tersebut menimbulkan dampak negatif bagi kredibilitas Erick Thohir. Mereka menyatakan bahwa permasalahan tersebut juga bisa membahayakan upaya Erick Thohir dalam memperjuangkan keadilan dan pemberantasan praktik pengaturan skor di dunia sepak bola.

PSS Sleman, saat ini, harus menanggung sanksi pengurangan tiga poin dalam kompetisi BRI Liga 1 2024/2025, yang menyebabkan mereka berada di posisi dasar klasemen dengan nilai poin negatif. Sanksi ini dijatuhkan kepada PSS Sleman terkait kasus match fixing yang melibatkan manajemen klub pada masa lalu, tepatnya dalam pertandingan kontra Madura FC di Liga 2 enam tahun lalu.

Baca Juga:   Prancis Gagal di Euro 2024, Kylian Mbappe: Saya Mau Istirahat dan Berlibur Dulu!

Keputusan pengurangan poin dan denda sebesar 150.000.000 rupiah yang dijatuhkan kepada PSS Sleman merujuk pada Pasal 64 ayat 1, ayat 2, ayat 3, dan Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023. Segala penjelasan terkait keputusan Komite Disiplin PSSI dipublikasikan secara resmi oleh PT LIB, memperjelas alasan dan dasar yang menjadi pijakan hukuman yang diberikan kepada klub tersebut. Menurut SOS, keputusan ini berpotensi menjadi pertanda buruk bagi penegakan hukum di lingkungan sepakbola Indonesia.

PSS Sleman

Minta Erick Thohir Reformasi Komite Disiplin

Dorongan untuk membawa perubahan semakin kuat ketika Akmal berharap agar Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, memberikan perhatiannya. Menurutnya, inisiatif ini adalah langkah penting untuk mereformasi Komdis PSSI, yang merupakan lembaga yang berperan dalam memberikan putusan terkait masalah-masalah sepak bola.

Akmal dengan tegas menyatakan bahwa Ketua Umum PSSI harus secara langsung terlibat dalam proses reformasi Komdis. Ia menyoroti pentingnya keterlibatan Komite Etik dalam menyelidiki keputusan-keputusan yang dianggap aneh oleh Komdis. Langkah tegas harus diambil dengan memberikan sanksi jika ditemukan adanya pelanggaran etik yang dilakukan.

Baca Juga:   Prediksi Bolivia vs Venezuela 6 September 2024

Dalam arahannya, Akmal menegaskan bahwa langkah-langkah perbaikan ini tidak dapat ditunda lagi. Keterbukaan, akuntabilitas, dan transparansi harus menjadi pedoman dalam menjaga integritas dan keadilan di dalam sistem sepak bola. Erick Thohir diharapkan dapat mengambil langkah konkret untuk mewujudkan reformasi yang mendesak tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!