Sepak BolaBerita

Federico Chiesa dan Proyek Gagal Juventus Awal Musim 2020/2021

Bambang Sutini
×

Federico Chiesa dan Proyek Gagal Juventus Awal Musim 2020/2021

Share this article
Federico Chiesa

Federico Chiesa yang merupakan salah satu talenta berbakat Juventus, kini justru tidak diikutsertakan dalam skuad pada beberapa pertandingan pramusim 2024/2025. Perjalanan kariernya sungguh berliku, berbeda sekali dengan masa kejayaan dan kepercayaan pada dirinya sebagai bagian penting klub pada musim 2020/2021.

Seiring berjalannya musim 2020/2021, Juventus berhasil menyelesaikan sejumlah transfer penting dengan menggaet para pemain muda berbakat. Selain Chiesa, nama-nama seperti Nicolo Rivera, Weston McKennie, Rolando Mandragora, dan Arthur Melo turut bergabung. Mereka semua masih berusia di bawah 25 tahun ketika diperkenalkan, menggambarkan strategi Juventus dalam merajut masa depan tim.

Arthur Melo, yang menjadi pemain tertua di antara mereka dengan usia 24 tahun, diakuisisi dengan harga yang lumayan mahal, mencapai €80 juta. Sementara itu, Federico Chiesa diharapkan menjadi pilar andalan ke depan bagi Juventus. Namun, apa yang diharapkan pada musim tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Sayangnya, satu per satu pemain muda yang dibeli dilepas, tanpa memberikan kontribusi yang menggembirakan bagi klub.

Baca Juga:   Top Skor Liga Spanyol: Dovbyk Usai Forlan di Tengah Dominasi Madrid-Barca

Kiprah para pemain muda yang pernah dihadirkan dengan harapan besar oleh Juventus pada musim tersebut berakhir tanpa keberhasilan yang sesuai ekspektasi. Perjalanan mereka bersama klub tidak berlangsung mulus, dan dilepas dengan harapan akan menciptakan komposisi tim yang lebih solid di masa mendatang. Itulah dinamika sepak bola, di mana harapan dan kenyataan seringkali berjalan seiring dalam perjalanan yang tidak terduga.

Arthur Melo, Sang Mimpi Buruk!

Federico Chiesa

Transaksi antara Arthur Melo dan Miralem Pjanic seperti kisah tak terpisahkan dalam dunia sepakbola, meskipun secara teknis adalah dua hal berbeda. Juventus dan Barcelona pada suatu musim sepakat untuk ‘menukar’ kedua pemain tersebut.

Arthur Melo menemui kegagalan total di Juventus, dianggap tidak setara dengan standar tim. Penampilannya sebagai pemain inti hanya terjadi 13 kali selama musim 2020/2021. Meski masih berstatus sebagai pemain Juventus, namun tampaknya tak lagi masuk dalam rencana tim.

Nasib Nicolo Rivera dan Rolando Mandragora juga tak jauh beda, diabaikan oleh klub. Rivera akhirnya dipinjamkan ke Lazio, sementara Mandragora telah dijual secara permanen ke Fiorentina sejak musim 2022/2023.

Baca Juga:   Menunggu Debut Kylian Mbappe di Laga Real Madrid vs Atalanta

Weston McKennie mengalami gelombang naik turun dalam karirnya. Meski menjadi pilihan utama di era Massimiliano Allegri, namun tidak sepenuhnya dicintai oleh para pendukung Juventus. Kini, dengan kehadiran Thiago Motta sebagai pelatih, McKennie harus melepas ikatan dengan Juventus.

Ketidakberuntungan Federico Chiesa

Federico Chiesa, dipercaya sebagai penerus masa depan Juventus, tampaknya memiliki takdir yang menggairahkan. Saat spekulasi penjualan Cristiano Ronaldo merebak, Chiesa dipersiapkan untuk mewujudkan peran sebagai ikon baru Si Nyonya Tua. Namun, nasib berkata lain bagi pemain Timnas Italia tersebut. Meski memiliki performa yang memuaskan, keberhasilannya terhambat oleh serangkaian cedera parah yang menghampirinya. Selain itu, Motta, salah satu tokoh kunci, meragukan kesesuaian Chiesa dengan pola permainan yang diharapkan.

Ingatan kita melayang ke masa saat Juventus dipercayakan kepada seorang pelatih legendaris pada awal musim 2020/2021 – Andrea Pirlo! Harapan akan kesuksesan melambung tinggi, namun kenyataannya Pirlo hanya mampu memberi jasa bagi Si Nyonya Tua selama Agustus 2020 hingga Mei 2021. Pencapaian singkat ini membawa banyak cerita dan refleksi akan masa depan Juventus yang terus berkembang.

Baca Juga:   Budapest Jadi Tuan Rumah Final Liga Champions 2025/2026

Kisah Chiesa dan kejayaan singkat Andrea Pirlo di sepakbola Italia menjadi bagian penting dalam lembaran sejarah Juventus. Meskipun Chiesa belum menemukan titik terangnya di Juventus, dan meski Pirlo tercatat hanya sebentar di kursi kepelatihan, keduanya meninggalkan jejak berkesan. Hanya waktu yang dapat mengungkapkan bagaimana masa depan Si Nyonya Tua akan terbentuk, sambil menggali kembali kenangan indah dan tantangan di masa lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!