Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, mengungkapkan perihal perubahan kapten dari Andritany Ardhiyasa ke Rizky Ridho. Cerita ini dimulai dari gelaran Piala Presiden 2024 yang memicu gebrakan baru.
Kini, tampuk kepemimpinan dalam skuat Persija di Piala Presiden 2024 bukan lagi dipegang oleh Andritany. Kini, Rizky Ridho lah yang memegang kendali sebagai kapten, mengambil alih posisi tersebut sejak bergabung dengan Macan Kemayoran pada musim lalu.
Carlos Pena menjelaskan peraturan ketat di Piala Presiden 2024, di mana hanya kapten yang diperbolehkan berinteraksi dan mengutarakan protes kepada wasit. Kondisi itulah yang menjadi alasan mendasar pergantian kapten dari Andritany kepada Rizky Ridho.
“Dikarenakan di Piala Presiden diberlakukan ketentuan bahwa hanya kapten yang diperbolehkan berhubungan langsung dengan wasit,” ujar Carlos Pena saat diwawancara oleh para wartawan.
Tetap Leader
Menyadari posisi yang diemban sebagai kiper, Andritany merasa sulit untuk berinteraksi dengan wasit karena posisi wasit yang selalu berpindah-pindah di lapangan. Dalam pandangan Carlos Pena, yang merupakan pelatih Persija, dia menyatakan bahwa kapten tim sebaiknya diberikan kepada pemain lain sebagai solusi. Pilihan ini diambil setelah diskusi antara Andritany dan Rizky Ridho, untuk memastikan komunikasi yang efektif dengan wasit selama pertandingan.
Menurut Carlos Pena, sebagai kapten, seorang pemain harus bisa berkomunikasi dengan wasit dengan mudah. Oleh karena itu, dalam konteks Andritany yang merupakan kiper, keputusan untuk memberikan ban kapten kepada pemain outfield adalah langkah yang bijak. Hal ini memastikan bahwa kapten memiliki kemampuan untuk berada di lapangan dan berinteraksi dengan ofisial pertandingan dengan lebih leluasa, sehingga dapat mengelola situasi pertandingan dengan baik.
Dalam konteks perubahan tersebut, Carlos Pena menegaskan bahwa Andritany tetap merupakan seorang pemimpin dalam tim Persija. Meskipun tidak lagi sebagai kapten, Andritany diakui sebagai salah satu pemain yang memiliki peran penting di ruang ganti. Carlos Pena meyakinkan bahwa perubahan ini tidak merubah status Andritany sebagai seorang pemimpin dan figur yang dihormati dalam tim, memastikan keberlangsungan dinamika positif dalam kerangka tim Persija yang solid.
Dengan demikian, penyerahan ban kapten kepada pemain outfield merupakan keputusan strategis untuk memfasilitasi komunikasi yang lebih efektif antara kapten dan wasit di lapangan. Meskipun Andritany tidak lagi memegang kapten, semangat kepemimpinannya tetap diakui dalam tim Persija, memastikan bahwa perubahan ini tidak mengurangi peran penting yang dimainkan oleh Andritany dalam menjaga keharmonisan dan kohesi tim.
Andritany Ardhiyasa Angkat Bicara
Andritany telah mengungkapkan pendapatnya mengenai peralihan ban kapten ke Rizky Ridho serta penunjukan Muhammad Ferarri sebagai wakil kapten tim. Dengan mantap, Andritany menyatakan, “Dari tahun ke tahun, janji-janji telah terucap tanpa didapati hasil konkret. Oleh karena itu, tahun ini saya pilih Ridho dan Ferarri sebagai kapten.” Memberikan semangat kepada Rizky Ridho, Andritany yakin, “Insyaallah, dia akan melambungkan nama Persija menjadi juara. Kini, perahu telah ia terima, bersama Ferarri. Semoga mereka mampu berlayar jauh dan meraih kemenangan bagi tim ini di tahun ini.”
Dengan tegas, Andritany menegaskan harapannya bahwa pemain baru ini akan mampu membawa tim menuju puncak kemenangan. “Perahu telah mereka terima sebagai simbol kepemimpinan. Dengan keyakinan bulat, saya berikan kepercayaan pada Ridho dan Ferarri untuk mengarungi lautan lepas, menjadi raja di pentas kompetisi tahun ini.” Dengan penuh semangat, Andritany menyampaikan doa agar langkah Ridho akan membawa kesuksesan bagi Persija, serta mempersembahkan gelar juara untuk para suporter setia tim ini.
