Italia tersingkir di babak 16 besar Euro 2024 setelah kalah 0-1 dari Swiss. Pertandingan tersebut berlangsung pada Sabtu (29/6) malam WIB di Olympiastadion Berlin. Gol-gol Swiss dicetak oleh Remo Freuler dan Ruben Vargas. Sang juara bertahan, Italia, tampil tanpa daya selama 90 menit hanya mampu mencetak satu tembakan ke gawang Swiss dibandingkan dengan empat tembakan dari Swiss.
Kekalahan Italia membuat banyak prediksi yang terbalik, namun tidak demikian bagi Carlo Ancelotti. Sebelum Euro 2024 dimulai, Ancelotti pernah ditanya oleh media tentang prediksi sejauh mana Federico Chiesa dan rekan-rekannya bisa melangkah dalam turnamen tersebut. Ancelotti nampak pesimis. “Saya berbicara tentang generasi seperti Pirlo, Totti, dan Del Piero. Kini, saya tidak melihat pemain berkelas kecuali Donnarumma,” ungkapnya kepada La Repubblica. “Mereka masih butuh banyak waktu untuk bisa bersaing,” tambahnya.
Ancelotti menunjukkan pemikiran kritisnya terhadap kualitas pemain Italia dalam Euro 2024. Meskipun banyak yang memprediksi hal sebaliknya, Ancelotti tetap teguh pada pendiriannya. Kepergian Italia dari turnamen tersebut menegaskan bahwa prediksi Ancelotti ternyata tepat adanya. Italia, yang gagal menunjukkan performa yang diharapkan, harus menerima kenyataan bahwa masih ada banyak ruang untuk pembenahan dan perbaikan ke depan.
Kepemimpinan Ancelotti yang realistis dan berpikiran jernih terhadap potensi pemain Italia dapat menjadi bahan evaluasi bagi timnas Italia ke depan. Meskipun tersingkir dari Euro 2024, kesimpulan Ancelotti terkait masa depan timnas Italia bisa menjadi pencerahan bagi pengembangan generasi penerus yang lebih baik. Italia akan kembali ke meja perencanaan untuk meningkatkan prestasinya di level internasional, sementara Ancelotti dapat membuktikan pandangannya yang kritis dan tajam dalam evaluasi timnas.
