Pelatih baru Arema FC telah terungkap: Joel Cornelli, seorang pelatih berusia 57 tahun yang sebelumnya melatih tim wanita di Ettihad Club, Yordania tahun lalu. Sebelum resmi diperkenalkan, identitas Joel telah bocor ke publik, memancing beragam komentar karena pengalaman terakhirnya dengan tim wanita.
Meskipun muncul keraguan karena latar belakang Joel yang sebelumnya fokus pada tim wanita, Arema FC tetap optimis terhadap kapasitas pelatih barunya. Kepercayaan ini didasari oleh rekam jejak panjang Joel, yang telah melatih di Brasil dan Asia. Arema FC yakin bahwa Joel akan membawa dampak positif, terutama dalam mengembalikan semangat bermain cepat dan agresif, sesuai dengan filosofi klub.
Keputusan untuk merekrut pelatih asal Brasil seperti Joel telah melalui diskusi menyeluruh antara staf kepelatihan dan manajemen klub. Hal ini terkait dengan kesesuaian filosofi permainan, di mana Arema ingin menghidupkan kembali karakteristik bermain yang ditandai dengan kecepatan dan agresivitas. Manajer Operasional Arema, Sudarmaji, yakin bahwa pilihan ini akan membawa perubahan positif bagi tim.
Dengan harapan baru yang mengemuka, Arema FC memasuki babak baru dengan penuh keyakinan terhadap Joel Cornelli sebagai pilihan pelatih terbaik. Dengan pengalaman luasnya, di samping latar belakangnya yang kaya, Joel diharapkan dapat membawa dampak positif bagi permainan tim serta memperkuat esensi permainan yang cepat dan agresif yang menjadi identitas klub.
Sekampung dengan Ronaldinho
Ternyata Joel berasal dari daerah yang sama dengan megabintang Brasil, Ronaldinho, yaitu Porto Alegre. Meskipun terpisah generasi, keduanya lahir dan besar di tempat yang sama. Meskipun fakta ini tidak menjadi pertimbangan utama bagi Arema dalam mengontrak Joel, namun ini menunjukkan bahwa dia berasal dari daerah yang sangat berpengaruh dalam dunia sepakbola. Joel juga memiliki pengalaman sebagai asisten pelatih di Brasil bersama Tite, pelatih Timnas Brasil pada periode 2016-2023.
Pengalaman Joel sebagai asisten pelatih dimulai setelah dirinya berhenti sebagai pemain pada usia 27 tahun. Proses awalnya dimulai di klub Brasil, Caxias, di mana dia bekerja sebagai asisten pelatih di bawah bimbingan Tite. Tite sendiri merupakan pelatih terkemuka yang pernah menangani Timnas Brasil pada tahun 2016-2023. Keterlibatan Joel dalam lingkungan sepakbola Brasil ini memberikan wawasan yang luas dalam dunia pelatihan dan pengelolaan tim.
Meskipun kedekatan Joel dengan Ronaldinho tidak menjadi alasan utama bagi Arema dalam merekrutnya, namun fakta bahwa Joel berasal dari daerah yang sangat terkait dengan sepakbola menambah kedalaman dalam profilnya. Joel sendiri telah menjalani perjalanan karier yang menarik, dari pemain hingga kemudian menjadi pelatih. Pengalaman bekerja dengan Tite, pelatih sukses Brasil, juga memberikan nilai tambah dalam kemampuannya.
Keberadaan Joel dalam dunia sepakbola, terutama dengan latar belakangnya yang beragam dari pemain hingga asisten pelatih, menunjukkan dedikasi dan komitmen yang tinggi terhadap olahraga ini. Dengan pengalaman kerja bersama Tite dan asal usulnya yang berhubungan dengan Ronaldinho, Joel membawa nilai tambah yang berarti bagi Arema dan kemungkinan akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan tim ke depannya.
Mencoba Tantangan Baru
Ketika diperkenalkan kepada awak media, Joel dengan rinci menguraikan perjalanan karirnya. Ia menyadari bahwa masih sedikit penggemar yang benar-benar mengenal pencapaiannya selama ini. Keputusannya untuk bergabung dengan Arema juga dipengaruhi oleh perkembangan pesat dunia sepak bola Indonesia.
Menurutnya, perkembangan sepak bola di tanah air sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Joel merasa bahagia ketika menerima tawaran bergabung dengan Arema, mengingat status tim besar ini beserta jumlah suporter yang luar biasa. Dengan tekad yang kuat, ia berambisi untuk membawa gelar juara bagi tim tersebut.
Tahu Risiko Kursi Panas Pelatih Arema
Dalam dua musim terakhir, Arema telah menjadi terkenal dengan kebiasaannya memecat pelatih. Tercatat sudah 6 pelatih yang harus meninggalkan klub di tengah jalan. Saat ini, Joel Cornelli menduduki posisi sebagai pelatih, yang kini menjadi sorotan karena alasan tersebut. Menariknya, sang pelatih tampaknya sudah mengetahui riwayat pemecatan tersebut.
“Sulit untuk memprediksi hasil di masa depan, terutama dalam dunia sepak bola yang tak pernah pasti. Saya siap menghadapi tekanan yang datang, dan akan berusaha untuk tidak mengalihkan beban tersebut kepada para pemain,” tegasnya. Joel Cornelli sepertinya telah mempersiapkan diri dengan segala risiko dan tantangan yang mungkin terjadi ke depannya.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa sang pelatih telah mempertimbangkan segala kemungkinan yang mungkin terjadi dalam perjalanannya bersama Arema. Dengan sikap siap menghadapi tekanan dan tanggung jawab, Joel Cornelli nampaknya telah memilih untuk tetap fokus pada tugasnya dan menjaga agar pemain tidak terbebani oleh situasi di sekitarnya.
