BeritaSepak Bola

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Bambang Sutini
×

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Share this article
Como 1907

Tidak hanya sebatas sepak bola, klub yang dimiliki oleh Hartono bersaudara memproklamasikan diri sebagai “perusahaan senilai 1 miliar dolar.” Sebuah ulasan menarik yang ditulis oleh media Italia, Rivista Undici, muncul tak lama setelah Como 1907 berhasil meraih tiket promosi ke Serie A. Como memastikan kenaikan kastanya ke Serie A, divisi teratas dalam Liga Italia, setelah menempati posisi kedua dalam klasemen Serie B 2023-2024.

Sudah sekitar lima tahun sejak diakuisisi oleh SENT Entertainment Ltd yang didukung oleh bos Grup Djarum, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, Como telah berhasil menanjak dari Serie D hingga mencapai Serie A. Menurut Rivista Undici, media Italia, Como dianggap sebagai proyek paling menarik dalam dunia sepak bola Italia. Promosi Como ke Serie A dianggap sebagai hasil dari kerja keras yang mencakup berbagai arah, termasuk sepak bola, pariwisata, bisnis, serta identifikasi terhadap karakteristik unik kawasan tersebut.

Rivista Undici menyoroti prestasi Como dengan menyatakan bahwa promosi mereka ke Serie A adalah hasil dari upaya lintas sektor yang melibatkan bidang sepak bola, pariwisata, bisnis, dan pengenalan terhadap ciri khas unik wilayah tersebut. Como dianggap sebagai bukti nyata bahwa kerja keras dan visi holistik dapat membawa klub dari divisinya yang lebih rendah hingga mencapai puncak Serie A. Menjadi sorotan media Italia, Como menjadi contoh perjalanan inspiratif dalam dunia sepak bola negara tersebut.

Como 1907 tidak hanya terbatas pada dunia sepak bola, melainkan juga terlibat dalam berbagai bidang bisnis lainnya. Tim yang dikenal dengan julukan I Lariani (Si Anak Danau) ini memiliki kehadiran di berbagai lini bisnis. Mirwan Suwarso, perwakilan Grup Djarum dan Como 1907, secara tegas menyatakan hal tersebut kepada wartawan-wartawan dari grup Kompas Gramedia pada Rabu (15/5/2024) siang WIB. Mereka memandang Como secara lebih luas bukan hanya sebagai sebuah klub sepak bola, tetapi juga sebagai entitas yang mencakup delapan anak perusahaan. Suwarso menjelaskan bahwa Como dianggap sebagai ‘1 billion dollar enterprise’ yang memiliki nilai ekosistem yang perlu ditingkatkan, terutama dalam sektor ritel, properti, FMCG (Fast Moving Consumer Goods), akademi, dan bahkan fesyen.

Baca Juga:   Bareng WNI di Italia, Jay Idzes Rayakan Promosi Venezia FC ke Serie A 2024-2025: 1, 2, 3 Cisss!

Dalam visi mereka, Como 1907 dianggap lebih dari sekadar sebuah klub sepak bola, tetapi juga membawahi berbagai entitas bisnis. Pernyataan ini disampaikan dengan jelas oleh Mirwan Suwarso, perwakilan Grup Djarum dan Como 1907, saat berbicara dengan wartawan-wartawan dari grup Kompas Gramedia pada hari Rabu (15/5/2024) siang WIB. Mereka melihat Como sebagai sebuah entitas yang memiliki delapan anak perusahaan. Suwarso menekankan bahwa Como diidentifikasi sebagai ‘1 billion dollar enterprise’ yang memerlukan peningkatan ekosistem nilai, terutama dalam aspek ritel, properti, FMCG (Fast Moving Consumer Goods), akademi, dan bahkan fesyen.

Mirwan Suwarso, perwakilan Grup Djarum dan Como 1907, menekankan bahwa Como 1907 bukanlah semata-mata sebuah klub sepak bola. Dalam kesempatan dihadapan wartawan grup Kompas Gramedia pada Rabu (15/5/2024) siang WIB, Suwarso menjelaskan bahwa Como merupakan sebuah entitas bisnis yang memiliki cakupan yang luas. Mereka melihat Como sebagai sebuah ‘1 billion dollar enterprise’ yang memerlukan peningkatan nilai ekosistem, terutama di bidang ritel, properti, FMCG (Fast Moving Consumer Goods), akademi, dan fesyen.

Como 1907 berbasis di salah satu kawasan paling menarik di Eropa di mana kota tersebut terletak di region Lombardia yang terkenal dengan Danau Como yang memiliki daya tarik yang kuat bagi para wisatawan. Visi klub ini adalah untuk menjadikan Como sebagai destinasi wisata sepakbola premium di seluruh dunia dengan fokus pada Amerika, Inggris, dan Eropa lainnya. Menurut Mirwan, 40 persen dari pengunjung Danau Como berasal dari Amerika, sehingga klub berharap dapat memperluas daya tariknya kepada wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Baca Juga:   Tidak Terpakai, Bek Chelsea Ini Hijrah ke Turki?

“Kami ingin menarik lebih banyak pengunjung dengan kemungkinan tinggi untuk menginap di hotel-hotel bergengsi sekitar Danau Como. Mereka mungkin bersedia menghabiskan tidak hanya 80 dolar per malam, tetapi 500 hingga 1.000-2.000 dolar per malam,” tambah Mirwan. Carlalberto Ludi, General Manager Como 1907, sebelumnya menyampaikan dalam sebuah wawancara dengan Rai Radio 1 bahwa bos klub, Hartono Bersaudara, telah membuktikan kapabilitas mereka dalam mencapai berbagai pencapaian klub.

Como 1907 menempatkan diri sebagai klub yang ingin memanfaatkan potensi pariwisata di sekitar Danau Como untuk mendukung pertumbuhan dan eksposur klub di tingkat global. Dengan strategi yang jelas untuk menarik wisatawan dari Amerika, Inggris, dan wilayah Eropa lainnya, klub berharap dapat menarik minat yang lebih besar dan mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata sepakbola yang menarik dan eksklusif.

Salah satu langkah yang akan diambil adalah memperindah Stadion Giuseppe Sinigaglia agar sesuai dengan standar yang dibutuhkan untuk Serie A. Lokasinya yang berdekatan dengan Danau Como, salah satu destinasi wisata ternama di Eropa, membuat stadion ini sangat strategis.

“Saat mereka tiba di Danau Como, mereka disuguhkan dengan satu ekosistem yang saling mendukung. Kami telah secara sungguh-sungguh membangun segala hal yang dapat meningkatkan bisnis kami demi mencapai misi yang kami tentukan,” ungkap Mirwan Suwarso.

Baca Juga:   Sabda Antonio Cassano untuk Liga Italia 2024 / 2025: Inter Milan dan Napoli Favorit, Juventus Tak Cocok Dilatih Thiago Motta

“Kami telah melibatkan diri dalam pembangunan stadion baru yang difokuskan pada pelayanan pariwisata dengan kehadiran beragam restoran, bar, dan ruang publik yang nyaman. Mungkin hal ini menjadi stadion pertama di Eropa yang bertujuan untuk memprioritaskan pariwisata daripada hanya menjadi tempat pertandingan,” tambahnya.

Proyek besar ini diharapkan juga akan memunculkan prestasi tangguh di atas lapangan. Meski begitu, Hartono bersaudara tidak mengesampingkan realitas dengan menetapkan target jauh di Serie A, sebuah kompetisi terakhir kali diikuti oleh Como 21 tahun lalu.

Como 1907 bertekad untuk terus mengadopsi pendekatan yang telah membawa mereka naik dari Serie D hingga Serie A. Hartono bersaudara, yang kini menjadi pemilik klub Italia paling berkecukupan, dikenal tidak perlu membuktikan kapasitasnya. Klub ini akan melanjutkan kebijakan belanja pemain secara bijaksana di pasar transfer.

Mirwan Suwarso menyampaikan, “Kami menitikberatkan pencapaian maksimal di lapangan, tanpa terlalu banyak hambatan. Target musim ini (Serie A 2024-2025) kami adalah menembus peringkat 10. Namun, kami berkomitmen untuk tidak melakukan langkah gegabah. Bos klub kami mengutamakan kesuksesan baik di bidang olahraga maupun bisnis.”

Suwarso menambahkan, “Kami berharap dapat meraih hasil yang positif dan meningkatkan prestasi kami. Persaingan di Serie A memang ketat, namun kami tidak akan terjebak dalam perburuan gengsi semata. Hartono bersaudara juga menyadari pentingnya kesuksesan dalam bisnis, sehingga kami terus bekerja keras untuk mencapai tujuan kami secara bertahap.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!